Kuliner Unik Magetan
Thu, 28 Feb 2019Posted by AdminSobat7 sudah pernah ke Magetan, Jawa Timur? Di daerah ini, tepatnya di Desa Gandu, Sobat7 wajib untuk mencicipi Ayam Panggangnya. Menu satu ini tidak bisa ditemui secara bebas, hanya ada di rumah-rumah warga di desa ini saja. Dalam sehari, warga bisa mengolah 150 ekor ayam kampung dan di hari libur dapat mencapai 1000 ekor.
Proses memasak Ayam Panggang ini maish tradisional dengan menggunakan tungku dan kayu bakar. Wajannya pun terbuat dari tanah liat. Menurut Ibu Yati, pengusaha ayam ini, alat-alat tradisional digunakan karena memberikan cita rasa yang unik pada makanan. Bila ayam dipanggang menggunakan arang, umumnya bumbunya tidak meresap ke bagian dalam ayam atau hanya bagian luarnya saja yang matang. Berbeda dengan bila menggunakan kuali tanah, matangnya ayam merata dan bumbu lebih meresap. Kuali sendiri diganti setiap dua hari sekali agar tidak bocor dan membuat gosong ayam.
Ayam panggang dipanggang dua kali. Proses memanggang yang pertama ditujukan untuk membuat ayam menjadi setengah matang, kemudian ayam dicelupkan ke dalam bumbu, dan kemudian dimatangkan kembali dalam pemanggangan yang kedua. Bumbu ayamnya sendiri ada dua, yaitu bumbu merah dan bumbu gurih.
Awalnya, warga desa menjual ayam potong dengan cara berkeliling desa. Namun, karena tidak laku, akhirnya ayam tersebut diolah oleh warga menjadi ayam panggang. Olahan ini kemudian dijual berkeliling desa menggunakan sepeda. Karena rasanya yang unik dan enak, akhirnya warga kerapkali memesan langsung ke rumah penjualnya. Hal ini berlanjut terus hingga kini akhirnya ayam panggang dijual dirumah.
Ragam Indonesia, setiap hari Senin sampai Jumat pukul 07.00 WIB.