Luhut-Erick 'Main Belakang' Bisnis PCR. Benarkah?
Wed, 03 Nov 2021Posted by AdminDiduga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir 'main belakang’ bisnis tes PCR.
Menteri itu ternyata terafiliasi (ada kaitannya) dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia. Unit usaha PT itu adalah GSI Lab yang jualan segala jenis tes Covid-19: PCR Swab Sameday (275 ribu), Swab Antigen (95 ribu), PCR Kumur (495 ribu), S-RBD Quantitative Antibody (249 ribu)," tulisnya di Facebook seperti dirangkum detikcom, Rabu (3/11/2021).
Keterkaitan para menteri diduga melalui pemegang saham GSI. Sejumlah pemegang modal atau pengusaha membantu penanganan pandemi pada awal 2020. Para pengusaha tersebut mengajak Luhut mendirikan PT GSI yang berfokus melayani tes Covid-19.
"GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, GSI ini Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial," ujar Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi dilansir dari CNNIndonesia.com.
Terseretnya dua nama menteri kabinet Jokowi diketahui dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtera sebagai salah satu pemegang saham GSI disebut memiliki keterkaitan dengan Luhut. Sementara, Erick diduga memiliki keterkaitan dengan GSI melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri. Yayasan ini di bawah PT Adaro Energy Tbk di mana kakak Erick, Garibaldi Thohir merupakan presiden direkturnya.
Juru bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi membantah adanya ‘main belakang’ dibalik bisnis PCR yang dibutuhkan di masa pandemi.
"Terkait GSI, jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan tes COVID-19 dengan kapasitas test yang besar. Karena hal ini dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala," ungkap Jodi dilansir Detikcom.
Luhut memang mendapat ajakan oleh beberapa kelompok pengusaha membentuk GSI. Jodi menegaskan hal itu dilakukan bukan untuk berbisnis, apalagi cari untung. Jodi menegaskan afiliasi ini dibentuk dalam rangka inisiatif membantu penyediaan tes COVID-19.