Mahasiswa Unhas Mengaku Gender Netral. Begini Kata Pakar

Mahasiswa Unhas Mengaku Gender Netral. Begini Kata Pakar

Mon, 22 Aug 2022Posted by Admin

Penerimaan mahasiswa baru di Universitas Hasanuddin (Unhas) justru memancing pro dan kontra. Salah satu mahasiswa baru, Muhammad Nabil Arif Adhitya yang menyatakan dirinya memiliki gender netral.

"Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan," kata Wakil Rektor III Fakultas Hukum Unhas Hasrul.

Orientasi ini bisa disebut juga gender non-biner. Menurut CSE officer Rutgers Sanyulandy Leowalu, SKM, M.Sexol istilah non-biner merujuk pada seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan. Biner atau identitas gender yang merujuk pada jenis kelamin seseorang dilansir Detikcom. 

"Biner atau non-biner ini adalah identitas gender seseorang, artinya bagaimana seseorang merasakan dirinya sendiri terhadap gendernya," terangnya kepada detikHealth, Senin (22/8/2022).

"Dia tidak masuk dalam pengkategorian biner, tidak secara eksklusif maskulin atau feminim," sambung Sanyulandy.

Bagi orang-orang yang mengkategorikan dirinya sebagai non-biner  bisa juga diartikan tentang jenis kelamin mereka tanpa pengenalan sebagai pria atau wanita. Berbeda dengan seorang transgender  yang tidak mengidentifikasi dirinya sejalan dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir.

"Dia tidak masuk dalam pengkategorian biner, tidak secara eksklusif maskulin atau feminim," sambung Master of Sexology dari Curtin University ini.

Namun Sanyu menegaskan non-biner ini tidak sama dengan orientasi seksual. Non-biner ini bukan orientasi seksual, tetapi identitas gender.