Makanan Tradisional Ramadan Di Indonesia: 9 Kuliner Wajib Coba Dari Berbagai Daerah

Makanan Tradisional Ramadan Di Indonesia: 9 Kuliner Wajib Coba Dari Berbagai Daerah

Thu, 20 Feb 2025Posted by Admin

Liputan6.com, Yogyakarta - Salah satu hal yang paling dinantikan selama bulan Ramadan, selain berkonsentrasi pada menjalankan ibadah, adalah makanan khas Ramadan.

Selain kolak, beberapa daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang hanya tersedia selama Ramadan, seperti yang dilaporkan oleh indonesia.travel:

2. Bongko kopyor (Jawa Timur, Gresik)

Di Gresik, Jawa Timur, bubur kopyor, bubur nangka, atau kelapa kopyor adalah takjil yang sangat populer. Mereka terbuat dari bubur mutiara, nangka, roti tawar, kelapa muda, pisang, dan santan. Semuanya dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus. Bongko kopyor sering terlihat di pinggir jalan, terutama selama Ramadan.

3. Kanji rumbi (Aceh)

Di masjid-masjid Aceh, bubur kanji rumbi Aceh sering menjadi menu takjil. Ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat setempat dan juga tersedia di kampung kuliner Ramadan. Bubur kanji rumbi berwarna kecoklatan dan memiliki rasa dan bau rempah-rempah yang kuat. Ini karena resepnya masih dipengaruhi oleh masakan India.

4. Ketan bintul dari Banten

Selama bulan Ramadan, orang Banten sering berburu ketan bintul. Sebuah cerita mengatakan bahwa menu takjil ini sudah ada sejak abad ke-16. Ketan bintul biasanya dicocol dengan kuah semur daging dan empal daging sapi.

Di atasnya ada taburan serundeng, yaitu kelapa parut yang disangrai dengan berbagai rempah-rempah. Di masa lalu, makanan ini disukai Sultan Banten. Untuk berbuka puasa, ia sering menyantap sajian ini.

5. Kicak (Jogja)

Pasar jajanan Ramadan rutin dibuka di Kampung Kauman, Yogyakarta, selama bulan puasa. Kicak adalah salah satu takjil terkenal di sana. Ketan ditambah santan, nangka, dan kelapa parut untuk membuat takjil gurih dan manis ini. Sebelumnya, kicak dibuat dari singkong.

Masyarakat setempat mengatakan bahwa Mbah Wono membuat kicak pertama kali di pasar sore Kauman pada 1970-an. Kicak semakin populer karena banyak orang menyukainya sebagai takjil dan masih menjadi makanan khas Yogyakarta hingga hari ini.

6: Kue Asidah dari Maluku

Sebenarnya, kue asidah berasal dari Arab. Saat Islam mulai masuk ke wilayah Indonesia bagian timur, orang Maluku mulai mengenal kue yang mirip dodol ini. Kue asidah mudah ditemukan di pasar takjil dan di pinggir jalan selama bulan Ramadan karena rasanya yang manis.

7. Mi Glosor, sebuah restoran di Bogor, Jawa Barat

Sepanjang bulan Ramadan, penjual mi glosor meningkat, membuatnya mudah ditemukan di pinggir jalan atau di pasar takjil di Bogor. Glosor disebut karena bahan utamanya, mi, memiliki tekstur yang sangat licin sehingga sangat mudah ditelan.  Tekstur licin ini berasal dari bahan utamanya, yang tidak terbuat dari terigu, tetapi dari tepung singkong atau aci.

8. Putu mangkok (Riau)

Saat buka puasa tiba, kebanyakan orang di Kepulauan Riau makan putu mangkok. Kue yang terbuat dari tepung beras ini memiliki rasa manis yang cocok. Selain itu, putu mangkok berbeda dari kue putu biasa karena memiliki bentuk mangkok yang terbalik, yang membuatnya gurih.

9. Sotong pangkong yang ditemukan di Pontianak, Kalimantan Barat

Masyarakat Pontianak, Kalimantan Barat, akan berbondong-bondong untuk berburu sotong pangkong selama bulan Ramadan. Cumi adalah bahan utama makanan ini. Sangat menarik bahwa sajian ini dipanggang, tetapi cumi sudah dijemur terlebih dahulu hingga kering. 

Sebelum disajikan, daging cumi yang sudah dipanggang harus dipukul dengan palu untuk membuatnya lebih empuk dan mudah dikunyah. Sotong pangkong biasanya dimakan dengan bumbu kacang atau dimasak dengan bumbu pedas manis, yang merupakan makanan yang sempurna untuk bulan Ramadan.