Minyak Goreng Rp 11 Ribuan Masih Gaib, Andre Rosiade Berikan Kritik Keras

Minyak Goreng Rp 11 Ribuan Masih Gaib, Andre Rosiade Berikan Kritik Keras

Thu, 03 Feb 2022Posted by Admin

Pemerintah telah memberlakukan kebijakan penetapan harga minyak goreng dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp11.500,- per liter pada Selasa (1/2/2022). Namun diketahui,  minyak goreng dengan harga yang telah ditetapkan tersebut masih sulit untuk ditemukan. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerinda Andre Rosiade meminta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk tegas, karena menurutnya tidak semua produsen mengikuti aturan tersebut.

 

"Kita sudah minta Pak Menteri bagaimana aturan teknis dan pelaksanaannya betul-betul bisa diwujudkan karena terus terang kami sudah sampaikan juga dalam rapat itu bahwa kita tidak yakin produsen akan commit. Untuk itu, kami meminta Pak Menteri melakukan tindakan tegas, dan ini kan terbukti sampai hari ini tanggal 2 sampai pelaksanaan efektif kan banyak rakyat masih mengeluh dan berteriak," kata Andre kepada wartawan, Rabu (2/2/2022).

"Ini perlu dievaluasi dan Pak Menteri harus berani melakukan tindakan tegas. Kalau produsen minyak goreng nggak mau, cabut saja izin ekspornya. Cabut izin ekspor perusahaan itu, itu sudah kita ingatkan Pak Menteri untuk melakukan tindakan tegas, kalau perlu, dibawa ke ranah pidana," tuturnya.

 

Berdasarkan pengamatan detikcom, minyak goreng kemasan curah dengan harga Rp11.500,- per liter masih sulit ditemukan di beberapa pasar daerah Jakarta Selatan, seperti di Pasar Mampang dan Pasar Santa. Di kedua pasar tersebut, bahkan tidak ditemukan pedagang yang menjual minyak goreng curah. Harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium rata-rata dijual dengan harga Rp20.000,- per liternya. Diketahui, harga minyak goreng masih mahal karena pedagang menunggu stok minyak goreng dengan harga terbaru yang belum kunjung datang.