NASA Prediksi Akan Terjadi Kiamat Internet Pada 2025, Kok Bisa?
Thu, 13 Jul 2023Posted by AdminNASA memperkirakan bahwa pada tahun 2025 akan terjadi "kiamat internet", yang disebabkan oleh badai matahari yang berpotensi mengganggu layanan telekomunikasi, termasuk internet, yang saat ini merupakan bagian integral dari aktivitas manusia.
Badai matahari menghasilkan angin di dekat permukaan matahari, dan dampaknya dapat dirasakan di Bumi. Pemancaran massa korona dari matahari menghasilkan badai yang melepaskan partikel matahari dan radiasi elektromagnetik ke planet kita," kata NASA seperti dilansir oleh USA Today pada Jumat (7/7/2023).
NASA mengatakan bahwa lontaran massa korona (CME) akan mencapai puncak pada siklus 11 tahunnya pada tahun 2025.
Dampak dari lontaran massa korona ini akan mempengaruhi layanan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, seperti sinyal satelit, komunikasi radio, internet, sistem navigasi global positioning system (GPS), dan jaringan listrik. Sektor teknologi akan terdampak parah jika badai matahari tersebut menghambat akses internet.
Meskipun potensi kiamat internet akibat badai matahari sangat kecil, sebuah penelitian menunjukkan bahwa ancaman tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja.
Sangeetha Abdu Jyothi, seorang ahli ilmu komputer di University of California, menyimpulkan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2021 bahwa ada kemungkinan terjadinya gangguan jangka panjang sebesar 1,6% hingga 12% dalam dekade mendatang akibat badai matahari.
Ancaman kiamat internet ini memiliki potensi meruntuhkan ekonomi Amerika Serikat dengan kerugian harian yang dapat mencapai USD 7 miliar, lebih tinggi daripada di Asia.
Selama bertahun-tahun, NASA terus mencari solusi untuk menghadapi ancaman kiamat internet pada tahun 2025, termasuk meluncurkan wahana antariksa pada tahun 2018 untuk mendekati permukaan matahari.
Wahana antariksa tersebut bertujuan untuk mengumpulkan informasi penting tentang matahari, yang akan memberikan pemahaman baru bagi para peneliti tentang bagaimana angin matahari mencapai kecepatan supersonik dan berdampak pada cuaca luar angkasa.
NASA juga telah menciptakan model komputer yang menggabungkan kecerdasan buatan dan data satelit. Diharapkan bahwa teknologi ini dapat menjadi peringatan bagi manusia di Bumi dengan memberikan peringatan 30 menit sebelum terjadinya peristiwa tersebut.