Omicron RI Melonjak Nyaris 2 Ribu
Thu, 27 Jan 2022Posted by AdminKementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan temuan kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia kembali bertambah sebanyak 222 kasus dari laporan sebelumnya. Per 26 Januari 2022, jumlah kasus Omicron meningkat menjadi 1.998 kasus.
Berdasarkan data milik Kemenkes, mayoritas kasus datang dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), dengan kedatangan dari negara Arab Saudi, Turki, dan Amerika Serikat.
"Terdiri dari PPLN 1.160 orang, transmisi lokal atau non-PPLN 606 orang, dan masih belum diketahui sumber penularan 232 orang," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi (27/1).
Dari 1.998 kasus Omicron tersebut, 311 di antaranya masih belum diketahui sumber kedatangan PPLN. Sementara urutan paling banyak berasal dari kedatangan PPLN Arab Saudi sebanyak 151 orang, disusul Turki 134 orang, dan Amerika Serikat 105 orang.
Kemenkes juga mencatat, 47,5 persen atau sekitar 949 warga yang terpapar kasus varian Omicron di Indonesia sudah menerima vaksinasi virus corona lengkap atau dua dosis.
Sisanya yakni 2,2 persen baru menerima satu dosis, 4,4 persen belum vaksin sama sekali, dan 45,9 persen masih belum diketahui status vaksinasinya.
"Ini tentunya menjadi kewaspadaan kita, orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena Omicron apalagi yang belum divaksin," kata dia.
Nadia memastikan vaksin Covid-19 masih efektif melawan Omicron. Ia menyebut, T-cell response yang diperoleh pasca vaksinasi dapat memberikan perlindungan yang substansial pada pasien.
Kendati kemampuan netralisasi antibodi menurun terhadap varian Omicron, namun vaksinasi tetap memberikan imunitas tubuh melalui sel T yang dapat mengenali varian Omicron.
Pasien Omicron yang sudah divaksinasi lengkap biasanya hanya mengeluhkan gejala ringan seperti batuk dan pilek. Hal ini menandakan vaksin COVID-19 efektif melawan varian baru termasuk Omicron.