Pengemis Viral "Aa Kasihan Aa" Beralih Profesi Menjadi Penjual Kripik
Thu, 15 Feb 2024Posted by AdminBaldiah, seorang perempuan berusia 55 tahun, yang sebelumnya dikenal sebagai seorang pengemis yang viral di media sosial dengan tagline "Aa kasihan Aa", kini sedang memulai usaha baru dalam bidang pembuatan keripik singkong. Ia berhasil memperoleh modal dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membuka usaha tersebut, dengan harapan agar tidak lagi tergantung pada profesi pengemis.
Selain Baldiah, suaminya yang bernama Ropik, yang berusia 46 tahun, juga mendapatkan bantuan dari Kemensos untuk memulai usaha peternakan ayam petelur. Ini merupakan langkah konkret dari pemerintah untuk membantu mereka keluar dari kondisi ekonomi yang sulit.
Ayah kandung Baldiah, Abah Sanip, yang berusia 77 tahun, menjelaskan bahwa kondisi pengemisannya terjadi karena mereka terdesak oleh kebutuhan ekonomi yang sulit dipenuhi. Suaminya juga mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, sehingga mereka membutuhkan sumber pendapatan yang stabil untuk menopang kehidupan keluarga dan biaya pendidikan anak-anak mereka.
Abah Sanip mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Kemensos melalui Sentra Galih Pakuan Bogor. Bantuan ini tidak hanya berupa modal usaha, tetapi juga mencakup aspek kesehatan dan psikologis keluarga Baldiah. Setelah melalui pemeriksaan kesehatan dan psikologis, ditemukan bahwa Baldiah membutuhkan konseling berkala untuk membantu dalam mengatasi masalah psikologisnya.
Sentra Galih Bogor kemudian memberikan pelatihan kepada Baldiah dalam membuat keripik singkong, yang melibatkan Kader PKK Desa Ciasahan. Mereka juga memberikan edukasi tentang pengelolaan keuangan agar bantuan yang diterima dapat dimanfaatkan secara bijak, termasuk untuk keperluan pendidikan anak-anak. Baldiah akan mendapat bantuan dan dukungan dari kerabatnya pada tahap awal, hingga ia dapat mandiri dalam mengelola usahanya.
Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan alat bantu dengar kepada Abah Sanip dan peralatan sekolah untuk anak Baldiah, Abdul Fitriadi, serta akan terus memonitor perkembangan pendidikan anak-anak tersebut melalui pihak desa dan pendamping. Sebelumnya, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI berupa nutrisi, sembako, alat kebersihan, dan perlengkapan ibadah kepada keluarga Baldiah. Ini semua merupakan upaya yang komprehensif dari pemerintah untuk membantu keluarga ini keluar dari lingkaran kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.