Ratusan Hotel Dan Puluhan Ribu Restoran Di DKI Jakarta Terdampak Imbas Covid-19
Mon, 18 Jan 2021Posted by AdminTerdampak pandemi Covid-19, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat ratusan hotel dan puluhan ribu restoran terpuruk.
Berdasarkan data, terdapat 991 hotel yang terdiri dari 397 hotel bintang dan 594 hotel non bintang. Tingkat okupansi atau keterisian kamar diperkirakan hanya tinggal 20%.
"Saya ingin sampaikan bahwa hotel dan restoran merupakan subsektor yang paling terpuruk sejak pandemi ini dan merupakan yang paling awal, tetapi memang diprediksi kita akan mengalami recovery paling akhir di antara industri-industri yang lain," ujar Ketua Badan Pimpinan Daerah PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono.
Pihaknya mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat program khusus agar wisatawan baik asing maupun domestik dapat menginap lebih lama di Jakarta.
Selain itu, pihaknya meminta PSBB bagi hotel dan restoran diperlunak mulai dari jam kerja, prosedur operasi. Hal ini karena hotel dan restoran umumnya jauh lebih taat terhadap protokol kesehatan.
"Kemudian masalah wajib tes swab yang sekarang itu ada ketentuan 14 hari, ini memang agak berat kalau tiap 14 hari harus melakukan tes itu. Karena itu, ini perlu dicarikan jalan keluar, apakah bisa dibebankan kepada pemerintah atau diberikan subsidi agar tidak terlalu berat untuk melakukan tes swab ini," lanjut Sutrisno.
PHRI juga meminta pemerintah untuk meringankan beban biaya yang dapat menyebabkan industri hotel dan restoran kolaps, misalnya meringankan pajak-pajak PB1, pajak korporasi, PBB, pajak reklame, pajak air tanah, biaya listrik, pungutan tenaga kerja dan pungutan lainnya.
Kegiatan pemerintah daerah dan pemerintah pusat pun diharapkan bisa diadakan di hotel dan restoran Jakarta. Hal ini tentunya bisa memperbaiki permintaan di bisnis hotel dan restoran.
"Sebaiknya karena mereka juga mengambil pajak dari Jakarta, rapatnya ataupun pertemuan-pertemuan itu dilakukan di Jakarta agar bisa memberikan penghidupan bagi hotel maupun restoran yang ada di Jakarta ini. Tentu kita juga komit untuk melakukannya dengan protokol kesehatan yang ada," ujarnya.