Sadis! Penelitian: Terlalu Lama Sendiri Bikin Otak Lemot

Sadis! Penelitian: Terlalu Lama Sendiri Bikin Otak Lemot

Fri, 14 Oct 2022Posted by Admin

Biasanya jika seseorang perlu proses lama untuk memahami sesuatu sering disebut lemot atau lemah otak. Bukan hanya sekedar lelucon antar teman tetapi lemot juga bisa terjadi karena kinerja otak yang kurang maksimal.

Bahkan studi tahun 2021 di Jurnal Gorontologi menemukan bahwa orang kurang bersosialisasi akan kehilangan lebih banyak materi abu-abu di otak, yakni lapisan luar otak yang memproses informasi.

Dilansir dari DetikHealth, beberapa orang memiliki kapasitas otak yang berbeda-beda. Kecepatan berpikir berarti laju di mana manusia dapat mengambil sedikit informasi baru, mencapai beberapa penilaian di atasnya dan merumuskan respons. Hal ini diungkapkan Scientific American, menurut Geoffrey A Kerchner, seorang asisten profesor neurologi dan ilmu neurologis di Stanford University School of Medicine.

Kecepatan proses berpikir biasanya semakin menurun seiring bertambahnya usia. Dijelaskan sebagai kurva U terbalik. Pemikiran semakin cepat dari masa anak-anak ke remaja, stabil di usia dewasa atau pertengahan, dan melambat di fase usia akhir pertengahan hingga akhir.

Tapi hal ini bisa juga terjadi di usia muda. Adapun kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan otak lemot.

 

  • Banyak Duduk

Sebuah studi tahun 2018 di The Public Library of Science atau PLOS menunjukkan orang yang duduk lebih lama per harinya memiliki MTL  atau lobus temporal medial lebih tipis.  Penipisan MTL ini dapat menyebabkan penurunan kognitif dan demensia. Hasil medis ini bisa dilihat dari pemindaian MRI untuk melihat MTL yaitu bagian otak yang membuat memori baru.

  • Kurang Tidur

Menurut Centers of Desease Control and Prevention CDC, sepertiga orang dewasa mendapatkan tujuh hingga delapan jam tidur yang direkomendasikan. Keterampilan kognitif seperti memori, penalaran, pemecahan masalah, menurun ketika orang tidur kurang dari tujuh jam sehari.

  • Mageran

Orang yang males gerak atau mager bisa menyebabkan otak berproses lebih lama. Anda juga lebih mungkin terkena diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Semua penyakit ini juga berkaitan dengan Alzheimer.

  • Volume earphone terlalu tinggi

Suara earphone yang terlalu besar akan merusak pendengaran secara permanen hanya dalam 30 menit. Gelombang suara akan mengganggu kinerja otak Tapi bukan hanya telinga Anda otak juga bisa kena masalah. Jadi kecilkan, tidak lebih keras dari 60 persen volume maksimum perangkat.