Sampah Berserakan Pasca Banjir Di Jabodetabek
Fri, 03 Jan 2020Posted by AdminDiawal tahun 2020, terdapat 103 titik di wilayah Jabodetabek yang diterjang oleh bencana banjir. Bencana banjir yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama yaitu karena curah hujan yang tinggi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut curah hujan yang terjadi pada hari Rabu (1/1), merupakan rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Dikutip dari laman CNN Indonesia, Kepala Subbidang Prediksi Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra, mengungkap penyebab terjadinya curah hujan tinggi di wilayah Jabodetabek dipicu oleh beberapa kondisi atmosfer dalam skala regional hingga lokal.
Tak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, faktor lain penyebab banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek yaitu karena kebiasaan manusia membuang sampah sembarangan. Hal ini dapat dilihat dari menumpuknya sampah dimana-mana, pasca air banjir telah surut. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, menuturkan selama tiga hari sejak tanggal 1 januari 2020, terkumpul sekitar 2.000 ton sampah yang hanyut di sungai Ciliwung. Jumlah ini sekitar 6 kali lipat dari jumlah sampah yang dikumpulkan dari sungai biasanya.
95% sampah yang berserakan pasca surutnya banjir, terdiri dari batang-batang pohon dan rumpun bambu. Banyak juga terdapat sampah lain seperti stereofoam, plastik, bahkan bangku, dan meja. Sebagai masyarakat yang peduli dengan lingkungan, tentunya kita harus menyadari pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, cara yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir banyaknya sampah yaitu dengan mengurangi penggunaan plastik.
Plastik merupakan bahan yang sulit diurai oleh mikroorganisme dikarenakan rantai karbonnya yang panjang. Terlebih lagi karena sifat dari plastik yang cepat terurai menjadi mikro plastik, sehingga lebih mudah untuk mencemari lingkungan. TRANS7 memiliki sebuah campaign #AntiPlastikPlatikKlub yang berupaya mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan, dengan cara mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sulit kok Sobat7! Kamu bisa memulainya dengan menggunakan botol minum tumbler sendiri, membawa tas belanja, tidak menggunakan sedotan plastik dan masih banyak lagi. Jadi Sobat7, apakah kamu sudah #AntiPlastikPlastikKlub?