Selamat Hari Raya Idul Adha, Ini Doa Dan Niat Berkurban
Tue, 20 Jul 2021Posted by AdminKurban adalah salah satu ibadah saat hari raya Idul Adha yang dapat dilakukan bagi muslim yang mampu. Kurban berasal dari kata qarraba-qurbaanan yang artinya mendekatkan. Menurut istilah, kurban adalah menyembelih hewan ternak dengan niat ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ibadah kurban hukumnya sunnah muakkadah. Namun, para ulama mengatakan bahwa hukum kurban akan menjadi wajib bagi orang yang mampu. Sebelum berkurban, ada baiknya membaca doa berkurban terlebih dahulu.
Ketentuan Hewan Kurban
Dikutip dari buku Fikih untuk Kelas V MI oleh Udin Wahyudin dkk, syarat sah hewan kurban adalah tidak cacat, seperti buta, pincang, sangat kurus dan sakit, putus telinga atau ekornya, serta terlalu tua. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits berikut:
Dari Barra' bin 'Azib, "Rasulullah SAW telah bersabda, "Empat macam binatang yang tidak sah dijadikan kurban: buta matanya, sakit, pincang, kurus yang tidak berlemak lagi." (HR. Ahmad dan dinilai shahih oleh Tirmidzi).
Berikut berikut batasan usia minimal hewan yang sah untuk dijadikan hewan kurban:
1. Unta minimal berumur 5 tahun lebih atau telah masuk tahun ke-6
2. Sapi atau kerbau minimal berumur 2 tahun lebih atau telah masuk tahun ke-3
3. Domba berumur 1 tahun lebih atau sudah berganti gigi
4. Kambing berumur 2 tahun lebih atau masuk tahun ke-3
Disebutkan dalam sebuah hadits, hewan qurban paling baik adalah kambing gibas bertanduk, jantan, berwarna putih dan ada pola hitam menghiasi sekitar mata dan keempat kakinya. Sebab, kambing dengan ciri-ciri tersebut disukai Rasulullah SAW dan beliau berkurban menggunakannya.
"Sesungguhnya Nabi SAW menyembelih kambing gibas yang memiliki tanduk, menginjak dengan tapak hitam, berjalan dengan kaki yang hitam, dan melihat dengan mata yang hitam." (HR. Tirmidzi, dinilai shahih).
Doa dan Niat Kurban
Dalam Kitab Minhajul Muslim oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi disebutkan bahwa segala amal perbuatan disesuaikan dengan niat, kuat lemahnya amal tergantung niat, sah, dan rusaknya amal juga tergantung pada niat.
Dasar landasan pentingnya niat bagi amal perbuatan adalah firman-Nya dalam surat Al Bayyinah ayat 5:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ - ٥
Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."
Orang yang memiliki niat baik akan diberikan pahala amal saleh. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang berbunyi:
"Barangsiapa berkeinginan melakukan suatu kebaikan, kemudian tidak melakukannya maka dicatat baginya satu pahala." (HR. Muslim).
Dalam hadits Bukhari dan Muslim juga disebutkan "Sesungguhnya amal perbuatan hanyalah dengan niat, dan setiap orang hanya memperoleh apa yang dia niatkan."
Berikut bacaan niat kurban untuk diri sendiri:
Nawaitu al-udhiyata bi syaatin lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat berkurban untuk diri sendiri karena Allah ta'ala."
Adapun, doa berkurban sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اَللَّهِ, اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ, وَمِنْ أُمّةِ مُحَمَّدٍ
Bismillah, Allahumma taqobbal min Muhammad wa aali Muhammad, wa min ummati Muhammad
"Dengan nama Allah Ya Allah, terimalah dari Muhammad dan dari keluarga Muhammad dan dari umat Muhammad."
Sementara itu, apabila hendak menyembelih hewan kurban, maka dapat membaca doa sebagai berikut:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī'ul-'alīm
Artinya: "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."