Seorang Pelajar Di Semarang Meminta Bantuan Damkar Ambilkan Rapor Sekolah

Seorang Pelajar Di Semarang Meminta Bantuan Damkar Ambilkan Rapor Sekolah

Fri, 21 Jun 2024Posted by Admin

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mendapat sebuah permintaan untuk mengambil rapor sekolah seorang siswa. Seorang siswa yang takut dimarahi orang tuanya diduga menjadi sumber laporan unik ini.

Kejadian tersebut diberitahu melalui unggahan di media sosial resmi merekai oleh Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang. Sebagaimana diketahui, permintaan itu berasal dari pesan langsung (DM) Instagram.

Permisi Pak/Bu Damkar, selamat pagi. Saya minta maaf atas keterlambatan. Seorang siswa meminta maaf melalui DM Instagram Damkar Kabupaten Semarang, dikutip Jumat (10/6/2024).

Pelajar tersebut meminta rapornya diambil karena takut dimarahi ayahnya. Dia mengatakan, "Saya takut (kalau) Ayah saya (yang) ambil nanti dimarahi." "Saya ingin mengucapkan terima kasih."

Hisyam Alwi, Kasi Damkar Satpol PP dan pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang, mengatakan bahwa pihaknya menanggapi DM tersebut dengan memberikan instruksi tentang fungsi damkar.

Dia menyatakan bahwa meskipun demikian, permintaan tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Damkar.

Saat dihubungi Selasa (18/6/2024), Hisyam mengatakan, "Namun harus diingat bahwa tugas damkar adalah menangani bencana dan kedaruratan, bukan untuk mengambil rapor." Tugas kedaruratan mencakup evakuasi orang atau hewan yang membutuhkan pertolongan, dan membantu masyarakat dalam situasi darurat. Tingkatnya sudah membahayakan, seperti evakuasi sarang tawon di pemukiman atau ular yang masuk ke rumah.

Hisyam mengatakan bahwa diminta untuk mengirimkan foto terlebih dahulu untuk laporan warga yang tidak terlalu penting.

Bukan pilah-pilah yang kami lakukan, tetapi sekali lagi ini tentang prioritas. Laporan tentang bau bangkai diterima kemarin telpon ke Damkar, ternyata bangkai tikus. Semua laporan pasti ditanggapi, tapi kami mengutamakan prioritas penanganan,” kata Hisyam.