Siap-siap! Pemerintah Berencana Ubah Skema Subsidi Layanan KRL Jabodetabek Di 2025
Fri, 30 Aug 2024Posted by AdminPemerintah berencana untuk mengubah subsidi KRL Jabodetabek. Pemerintah berencana untuk menerapkan subsidi KRL yang berbasis NIK mulai tahun 2025. Apakah tarif KRL Jabodetabek akan naik karena rencana kebijakan baru ini?
Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan telah memberikan tanggapan atas rencana pemberian subsidi KRL Jabodetabek menggunakan NIK pada tahun 2025. Menurutnya, rencana ini masih dalam proses pertimbangan, dan rencana penyesuaian tarif KRL Jabodetabek juga termasuk dalam pertimbangan tersebut.
"Sebagai informasi, rencana ini merupakan bagian dari upaya DJKA dalam melakukan penyesuaian tarif KRL Jabodetabek dengan subsidi yang lebih tepat sasaran. Guna memastikan agar skema tarif ini betul-betul tepat sasaran, saat ini kami masih terus melakukan pembahasan dengan pihak-pihak terkait. Nantinya skema ini akan diberlakukan secara bertahap, dan akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum ditetapkan," ungkap Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dalam keterangannya, Kamis (29/8/2024).
Untuk memastikan bahwa rencana tarif yang akan diberlakukan tidak berdampak negatif pada pengguna layanan KRL Jabodetabek, Kemenhub akan mengadakan diskusi publik dengan akademisi dan perwakilan masyarakat. "Diskusi publik ini akan dilakukan setelah skema pentarifan selesai dibahas secara internal, dan merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat," kata Risal.
Sebelum ini, dalam Dokumen Buku Nota Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025, disebutkan bahwa subsidi PSO dalam RAPBN tahun anggaran 2025 diproyeksikan sebesar Rp7.960,1 miliar (Rp7,9 triliun). Untuk mendukung perbaikan kualitas dan inovasi pelayanan angkutan kelas ekonomi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerima anggaran sebesar Rp4.797,1 miliar (Rp4,79 triliun).
Ada titik yang menarik di mana pengguna transportasi KRL Jabodetabek akan menerima tiket elektronik yang berbasis NIK. Ini karena skema subsidi berbasis NIK telah berubah, yang berarti tidak semua masyarakat dapat mendapatkan layanan KRL dengan harga yang terjangkau seperti saat ini.
"Penerapan tiket elektronik berbasis NIK kepada pengguna transportasi KRL Jabodetabek," sebut dokumen tersebut dikutip, Kamis (29/8/2024).
Tarif KRL Jabodetabek belum naik sejak tahun 2016. Tarifnya adalah Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama dan Rp 1.000 untuk setiap 10 kilometer.