Stimulan Yang Perlu Diberikan Untuk Tingkatkan Potensi Anak
Wed, 20 Jan 2021Posted by AdminBerdasarkan catatan Riset Kesehatan Dasar, 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami anemia. Sebanyak 50-60 persen anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anak yang kekurangan zat besi berpotensi tumbuh dengan gangguan kognitif dan mental yang bersifat permanen.
Namun, tumbuh kembang anak tak melulu perkara nutrisi. Nutrisi saja tidak cukup untuk mendukung tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, orang tua perlu memberikan stimulan yang tepat agar tumbuh kembang anak berjalan optimal. Apa saja stimulan yang bisa diberikan? Berikut ulasan selengkapnya dikutip dari laman CNN Indonessia.
1. Berpikir cepat
Berpikir cepat lebih kepada kemampuan anak untuk mengolah informasi secara mendalam, kritis, cerdas, dan kreatif. Ada beberapa contoh stimulan untuk mengembangkan kemampuan ini, di antaranya sebagai berikut.
- Ajak anak untuk bicara lebih jelas
Orang tua direkomendasikan untuk berbicara dengan jelas, layaknya berbicara pada orang dewasa. Bahasa yang jelas dan singkat bisa memicu anak untuk bisa berpikir cepat.
- Perbanyak kosakata
Orang tua bisa memperbanyak kosakata dengan membaca buku dan mengajak anak mengobrol.
- Bermain teka teki
Pada anak usia 1-3 tahun, orang tua bisa mengajak mereka untuk bermain menyembunyikan barang. Sementara pada anak usia 4-5 tahun, orang tua bisa mengajak mereka bermain tebak-tebakan.
2. Tumbuh tinggi
Perkembangan tubuh adalah saat anak menjadi tinggi, kuat, sigap, fleksibel, luwes, lincah, dan terampil. Orang tua bisa memberikan stimulan seperti berikut.
- Memastikan kecukupan gizi
Orang tua perlu memastikan kecukupan gizi, utamanya zat besi.
- Ruang aman untuk bergerak
Pastikan ujung meja diberi lapisan agar anak tak cedera. Pastikan juga kondisi lantai yang tidak licin. Jauhkan benda tajam dan barang-barang berbahaya lainnya dari aktivitas anak.
- Kesempatan aktivitas fisik
Pandemi membuat aktivitas luar ruang jadi terbatas. Namun, di rumah orang tua bisa merancang permainan fisik, bahkan di atas kasur sekali pun.
3. Percaya diri
Percaya diri tidak selalu anak jadi suka tampil. Percaya diri lebih menyoal keyakinan anak akan kemampuan dirinya. Berikut beberapa stimulan yang bisa diberikan orang tua.
- Berikan kesempatan anak untuk memilih
Anak harus diberikan kesempatan untuk memilih. Misalnya saja, memilih baju yang ingin dipakainya. Saat pilihan anak disetujui, anak perlahan merasa yakin akan kemampuannya.
- Berikan pujian
Berikan pujian saat anak berperilaku baik. Sebaiknya berikan pujian secara detail seperti 'Bunda senang kamu mewarnainya enggak keluar garis'.
- Kesempatan merawat diri
Saat dirasa sudah mampu, berikan anak kesempatan untuk merawat diri. Misalnya, orang tua bisa membiarkan anak mandi sendiri, menggosok gigi sendiri.
4. Aktif bersosialisasi
Aktif bersosialisasi mencakup kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain dengan menampilkan kemampuan sosialnya. Berikut beberapa stimulan yang bisa diberikan orang tua.
- Penggunaan bahasa utama
Penting untuk membiasakan anak menggunakan bahasa utama saat bersosialisasi, misalnya bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa utama membuat anak jadi terbiasa mengerti dan berinteraksi dengan bahasa tersebut.
- Respons positif
Orang tua memberikan respons positif saat anak belajar berinteraksi dengan orang lain.
- Ajak anak bermain peran
Di rumah pun bisa jadi ajang belajar bersosialisasi, salah satunya dengan bermain peran. Di sini anak bisa belajar mengambil suatu peran dan tugasnya.
5. Anak tangguh
Selama pandemi, ketangguhan jadi aspek penting untuk dicermati. Anak tangguh berarti kemampuan anak mengatasi stres dan kondisi menantang. Anak diharapkan bisa mengatasi dan tetap menunjukkan perilaku baik. Berikut beberapa stimulan yang bisa diberikan orang tua.
- Berikan kesempatan berusaha
Orang tua memberikan kesempatan untuk berusaha saat menemui tantangan. Jangan mudah bantu si kecil. Dorong dia untuk kembali berusaha. Cara ini membuat daya juang anak jadi terstimulasi. Orang tua tak disarankan untuk langsung memberikan bantuan karena kelak akan membuat anak kurang percaya diri.
- Berikan contoh
Anak belajar dari teladan orang tua. Berikan anak contoh agar berani mencoba, belajar memakai cara sehat untuk mengatasi masalah.
- Berikan apresiasi
Orang tua disarankan untuk memberikan apresiasi saat anak menunjukkan usaha, apa pun hasilnya.