Terima Bintang Jasa Utama Dari Presiden, Ishadi: Sebuah Penghargaan Media Pertelevisian

Terima Bintang Jasa Utama Dari Presiden, Ishadi: Sebuah Penghargaan Media Pertelevisian

Thu, 12 Aug 2021Posted by Admin

Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa bagi 335 Tokoh yang dianggap menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Acara penganugerahan digelar di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/8/2021). Komisaris Transmedia, Ishadi Sutopo Kartosaputro atau Ishadi SK, yang dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Utama, termasuk kedalam jajaran Tokoh-Tokoh tersebut.

Tanda kehormatan itu diberikan Jokowi ke Ishadi dalam Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia, di Istana Negara, Kamis (12/8). Penganugerahan tanda kehormatan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76, 77, dan 78/TK/2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa.

Ishadi sangat mengapresiasi penghargaan ini. Ia menganggap ini merupakan sebuah penghargaan untuk dunia media pertelevisian. Penghargaan karena kita tiap tahun mendapat kesempatan untuk ikut serta di dalam kegiatan 17 Agustus secara khusus dengan Presiden.

"Sebuah penghargaan buat dunia media pertelevisian. Jadi memang dunia pertelevisian ini sangat dibanggakan, sangat diharapkan, sangat diberi keleluasaan kepada kami untuk melakukan sesuatu dan ini adalah waktu untuk kita semua memanfaatkan media sebagai kepentingan bangsa dan negara," tutur Ishadi.

Nama Ishadi tentunya sudah tidak asing lagi dalam industri pertelevisian Indonesia. Ishadi Soetopo Kartosapoetro merupakan salah satu pakar televisi di Indonesia. Karirnya dimulai sebagai reporter berita di TVRI pada tahun 1967. Dalam keorganisasian, Ishadi pernah menjadi anggota pengurus PEWARTA (Persatuan Wartawan Radio dan TV) periode 1973-1975, periode terakhir sebelum PEWARTA dilebur ke dalam PWI

Selain PWI, Ishadi juga menjadi anggota Institute of International Communication. Setelah dijadikan Kepala stasiun TVRI Yogyakarta, dan berproduksi berbagai program inovatif, Ishadi kemudian menjabat Kepala TVRI Stasiun Pusat.

Dia juga pernah bergabung di Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Penerangan pada tahun 1992-1996. Kemudian, Ishadi juga sempat bekerja di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia sebagai direktur operasional dari tahun 1996-2001.

Pada tahun 2001, Ishadi memulai karirnya di Trans TV sebagai Direktur Utama. Kehadirannya membawa Trans TV mencapai masa kejayaannya, menghasilkan program-program acara yang luar biasa. Pada tahun 2008, Ishadi diangkat sebagai Komisaris Trans TV dan juga Komisaris Trans7. Hingga saat ini Ishadi masih menjabat di Transmedia sebagai Komisaris.

Pakar televisi ini lanjut berbicara mengenai tantangan dunia pertelevisian di era digital. Ishadi menyebut masih banyak pengguna televisi yang belum menggunakan digital, dan menurutnya industri pertelevisian harus bekerja keras dalam mendorong percepatan digitalisasi.

"Jadi memang kita harus bekerja keras, dunia yang baru adalah dunia digital. Mereka akan kita dorong untuk menggunakan perangkat-perangkat digital. Ini sudah dalam proses, jadi kita semuanya yang sudah digital juga harus membantu yang masih analog," ujar Ishadi.