TV Analog VS TV Digital, Ini Sejarah Dan Perbedaannya

TV Analog VS TV Digital, Ini Sejarah Dan Perbedaannya

Mon, 28 Jun 2021Posted by Admin

Saat ini perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat, semua serba beralih ke era digital termasuk teknologi pertelevisian. Perubahan ini merupakan transisi dari televisi analog ke televisi digital, mengenai hal ini apakah Sobat7 sudah paham betul dengan kedua istilah ini?

Televisi analog memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal untuk mengkodekan informasi gambar. selanjutnya seluruh sistem yang ada sebelum televisi digital dapat dimasukan ke sistem analog. Sistem ini dianggap lebih ribet atau sulit. Pada sistem analog dibutuhkan antena dan kabel yang membantu dalam proses penyiaran.

Sedangkan televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti computer.

Tentu terdapat banyak pihak dari kemunculan dan penemuan televisi, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun.

Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Sampai pada di era tahun 2000an masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Migrasi pertelevisian analog ke digital memang baru dimulai secara utuh, terutama sejak peluncuran pesawat TV digital yang pertama pada 9 Juni lalu. TV digital pertama ini sekaligus menunjang siaran TV digital yang dicanangkan pada 20 Mei lalu, di mana digital yang saat ini mengudara.

Pada siaran digital hanya ada dua kondisi, jika bisa diterima normal, akan didapatkan gambar yang sempurna sama dengan kualitas asli yang dikirim. Jika tidak, gambar akan cacat sehingga gambar dan suara akan rusak, putus-putus (gambar maupun suara), sampai hilang sama sekali. Berbeda dari sistem analog, penerimaan sempurna pun masih memungkinkan munculnya bayangan (ghost). Ini terjadi karena tuner menerima gelombang pantulan, baik dari gedung-gedung seperti kebanyakan di kota besar maupun perbukitan. ​​​​​​