Uji Coba Visa On Arrival (VoA) Akan Diterapkan Di Jakarta Dan Surabaya
Fri, 18 Mar 2022Posted by AdminPemerintah akan menerapkan Visa on Arrival (VoA) bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari sejumlah negara di Jakarta dan Surabaya. Kebijakan itu akan dilakukan karena penerapan VoA di Bali dinilai berhasil untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari 23 negara.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, salah satu dasar pertimbangan pemilihan negara yang mendapatkan VoA adalah anggota G20 dan selama ini banyak mengirim wisatawan mancanegara atau wisman. Selain itu, wisatawan dari negara-negara ASEAN juga akan mendapatkan VoA.
Sandi mengklaim, sejauh ini belum terdapat kendala berarti dalam penerapan VoA kepada turis asing dari 23 negara yang datang ke Bali. Begitu pula kebijakan bebas karantina yang berjalan lancar.
Oleh karena itu, pemerintah juga berencana memperluas penerapan Visa on Arrival ke beberapa negara lain.
"Kami terus mendorong pemanfaatan teknologi digital dan aplikasi PeduliLindungi yang sekarang sudah sangat smooth. Ini bagian dari kesiapan dan perbaikan parekraf untuk menyambut kembali wisatawan mancanegara," ujar Sandiaga.
Meski demikian, secara terpisah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut dua di antaranya adalah China dan India.
"Kami usulkan penambahan beberapa negara dan sudah disetujui seperti China dan India. Mudah-mudahan segera bisa diumumkan (daftarnya)," tambah Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta, Senin, 14 Maret 2022.
Sandiaga mengatakan bahwa kebijakan Visa on Arrival masih dalam tahap monitoring atau pengawasan. Dengan demikian, pertambahan atau pengurangan jumlah negara masih akan terus dievaluasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan bahwa sejak diberlakukannya pada 7 Maret 2022 lalu, terdapat total kedatangan PPLN dengan Visa on Arrival sebanyak 449 orang, dengan jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp224 juta.
"Berdasarkan hal tersebut, pemerintah akan memperluas penerapan Visa on Arrival dengan target negara-negara yang memiliki potensi wisata yang besar dan negara-negara G20," ungkap Luhut dalam konferensi pers hasil evaluasi PPKM secara virtual, Senin.