Viral! Video Santri Yatim Jadi Korban Penganiayaan Teman Nya Di Pesantren
Wed, 09 Mar 2022Posted by AdminRehan Maulana (14), santri yatim asal Gampong Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie diduga menjadi korban penganiayaan temannya. Aksi penganiayaan itu dilakukan temannya secara bergantian di dalam kamar pesantren dalam Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Minggu (6/3/2022) sekitar 17.30 WIB.
Video yang bermula luas di jejaring sosial media tersebut pada awalnya dikirim oleh kakak korban melalui akun instagram nya, namun saat ini postingan dengan caption panjang tersebut terlihat telah dihapus oleh pemilik akun tersebut.
Dalam video tersebut memperlihatkan sejumlah santri di dalam kamar, yang sebagian duduk dan sebagian berdiri sambil merokok. Sementara Rehan mengenakan baju kemeja putih berdiri di dekat dinding kamar.
Tiba-tiba datang temannya memakai kaos oblong warna hitam dan memakai kopiah hitam menyikut wajah korban sehingga Rehan sempat menahan sakit sembari memegang wajahnya. Belasan santri ada yang sambil merokok dalam sebuah kamar, hanya menonton saat korban dipukul oleh dua rekannya.
Dalam video lain, Raihan dipukul secara bergantian dua temannya secara bergantian menggunakan lutut dan siku di bagian punggung dan perut korban.
Kedua santri yang memukul korban itu menggunakan kaos oblong warna hitam dan baju kemeja putih.
Di video ini, lagi-lagi Rehan tidak melawan aksi pemukulan yang dilakukan dua rekannya. Malah santri yatim ini, menyapu air matanya dengan baju.
Kasat Reskrim Polres Pidie Iptu Muhammad Rizal, Senin membenarkan informasi kejadian tersebut. Dia menyebut peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Dan mengatakan pelaku berinisial NV, 14, warga Tangse dan ZK, 14, warga Bambi, Peukan Baru, merupakan santri di pesantren yang sama.
Ia mengatakan korban mengalami trauma atas kejadian itu, dan telah dibawa ke RSUD Abdullah Syafii Mutiara, Beureunuen untuk menjalani pemeriksaan medis.
"Info terakhir yang kami terima pihak yayasan pesantren tersebut sedang berupaya melakukan mediasi antara keluarga korban dengan pelaku," katanya.