Bocah Ukraina Ngungsi Sendirian Ke Slovakia Berbekal Nomor Telepon Ditangannya

Bocah Ukraina Ngungsi Sendirian Ke Slovakia Berbekal Nomor Telepon Ditangannya

Wed, 09 Mar 2022Posted by Admin

Beragam kisah pilu warga Ukraina yang harus mengungsi ke perbatasan untuk menyelamatkan diri dan keluarga. Termasuk Hasan, anak laki-laki berusia 11 tahun.

Melintasi 750 mil ke Slovakia hanya dengan membawa kantong plastik, paspor, dan nomor telepon tertulis di punggung tangannya.

Kepolisian Slovakia mengkonfirmasi perjalanan Hasan. Ibunya khawatir karena di samping rumahnya ada pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditembaki Rusia.

"Dia datang sendirian dari Zaporizhzhia karena orang tuanya harus tinggal di Ukraina," kata juru bicara Kepolisian Slovakia, Denisa Bardyova.

Ibunya hanya mengantar Hasan ke perjalanan kereta api menuju Slovakia. Tidak bisa ikut menemani karena harus merawat nenek dari Hasan yang difabel.

Hasan yang merupakan salah satu dari 1,7 juta pengungsi Ukraina akibat keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin. Bocah tersebut langsung dirawat oleh para relawan setibanya di Slovakia pada Sabtu (5/3/22).

 

Para relawan juga langsung menghubungi nomor telepon yang ada di punggung tangannya. Nomor tersebut merupakan kerabatnya yang tinggal di Bratislava.

Mendengar kabar anaknya sudah tiba di Slovakia, sang ibu, Julia Pisecka Volodymyrivna begitu lega dan berterima kasih telah menerima anaknya.

“Saya ingin berterima kasih kepada pejabat dan sukarelawan Slovakia yang merawat putra saya dan membantunya melintasi perbatasan," kata Julia lewat sambungan video call dengan relawan.

“Saya bersyukur Anda telah menyelamatkan hidup anak saya," ujarnya.

Kementerian Dalam Negeri Slovakia mengatakan, “Seluruh dunia telah tersentuh oleh kisah anak laki-laki berusia 11 tahun ini."

Berbagai pihak di media sosial juga tersentuh dengan senyum, tekad, dan keberanian Hasan yang layak diakui sebagai pahlawan sejati.

Asosiasi Komunitas Pemuda Kristen Eduard Filo saat ini mengupayakan penyelamatan keluarga Hasan termasuk neneknya yang difabel.