Waspada! Kasus Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Misterius. Diduga Dari Kandungan Berbahaya Obat Batuk?
Mon, 17 Oct 2022Posted by AdminSampai saat ini ada 152 kasus gagal ginjal yang mengidap anak Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak.
Diketahui puluhan kasus gangguan ginjal akut misterius juga terjadi di Gambia, Afrika Barat, hingga Sabtu (15/10/2022) 70 anak meninggal dunia. Kasus ini dipicu oleh obat sirup anak maupun dewasa menggunakan kandungan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menegaskan kandungan tersebut tidak terdaftar di Indonesia.
"Hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceutical India, tidak ada yang terdaftar di BPOM," jelas BPOM dari keterangan tertulis.
BPOM juga menjelaskan ada persyaratan pada saat registrasi bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa tidak diperbolehkan menggunakan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).
Sampai saat ini ada 14 provinsi yang melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. DKI Jakarta menjadi yang terbanyak, diikuti oleh Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Bali, dan Yogyakarta.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti mengimbau para orang tua untuk tetap waspada jika anak sudah menunjukkan gejala awal.
Gejala yang dirasakan seperti batuk, pilek, diare, muntah, dan jumlah urine sedikit, atau tidak ada produksi urine sama sekali.
"Jika anak-anak mengalami keluhan di atas, kami mengimbau para orangtua untuk tidak melakukan self-diagnose. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat," ucap Brian.
IDAI menyebutkan bahwa fenomena ini masih dalam tahap investigasi. Penyebab dari kasus ini belum konklusif atau menemukan titik terang.