Anggap Corona Flu Biasa, Singapura Jadikan Covid 'New Normal'?

Anggap Corona Flu Biasa, Singapura Jadikan Covid 'New Normal'?

Tue, 29 Jun 2021Posted by Admin

Saat ini pemerintahan Singapura tengah mempersiapkan warganya untuk bisa hidup berdampingan dengan virus Covid-19 dan juga beraktivitas secara normal tanpa adanya aturan lockdown dan karantina.

Sejumlah menteri tersebut menuturkan beberapa langkah bagaimana mereka bisa melakukan era new normal tersebut. Pertama, vaksinasi Covid-19 di Singapura menjadi kunci utamanya.

Sejauh ini, berdasarkan data ourworldindata.org, sebanyak 50 persen dari total 5,9 juta penduduk Singapura setidaknya telah menerima satu dosis vaksin Covid-19. Sebanyak, 2,06 juta atau 36,1 dari total penduduk Singapura juga sudah menerima vaksinasi lengkap.

Dengan cukup banyak penduduk yang divaksinasi, Covid-19 akan dianggap sebagai penyakit endemik lain seperti flu biasa dan penyakit ringan lainnya.

Selain kecepatan vaksinasi, Singapura juga memiliki aturan ketat yang mengatur pertemuan sosial, pemakaian masker, pelacakan kontak yang runut serta cepat, hingga pembatasan pergerakan.

Tes corona dan pemantauan juga akan terus dilakukan namun dengan fokus berbeda. Pengujian akan fokus dilakukan di perbatasan negara guna memantau setiap pendatang dari luar negeri yang membawa virus terutama kasus varian corona yang menjadi perhatian dunia saat ini.

Sementara itu, pengujian Covid-19 di dalam negeri tidak lagi menjadi alat ukur untuk mengkarantina orang, tetapi akan digunakan sebagai syarat warga bisa masuk suatu gedung dan tempat lainnya atau/dan mengikuti suatu acara, kegiatan sosial, dan perjalanan ke luar negeri sehingga dapat berlangsung dengan aman.

Warga Singapura juga akan dibolehkan melakukan perjalanan lagi ke luar negeri dengan sertifikat vaksinasi ke negara-negara yang juga telah mengendalikan pandemi corona. Para pelancong ini diharapkan dapat terbebas dari aturan karantina karena telah memegang hasil pemeriksaan Covid-19 negatif saat mereka datang ke negara-negara tersebut.

Di saat bersamaan, para ilmuwan juga terus mencari cara perawatan Covid-19 yang efektif. Dengan pengobatan yang terus berkembang, warga yang terinfeksi diharapkan bisa diizinkan melakukan rawat jalan di rumah masing-masing, sehingga mengurangi beban fasilitas kesehatan yang terus tertekan selama pandemi berlangsung.

Berdasarkan data statistik Worldometer, Singapura mencatat total 62.544 kasus Covid-19 dan 36 kematian. Angka ini menjadi salah satu yang terendah jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan bahkan dunia.