Apakah Taman Gandrung Terakota Memiliki Kaitan Dengan Desa Penari?

Apakah Taman Gandrung Terakota Memiliki Kaitan Dengan Desa Penari?

Tue, 17 May 2022Posted by Admin

Salah satu objek wisata di Banyuwangi, Jawa Timur, Taman Gandrung Terakota (TGT) saat ini sedang dikaitkan dengan Desa Penari dalam film yang saat ini tayang di bioskop.

Sobat7 pasti sudah tidak asing dengan film KKN di Desa Penari. Film itu bercerita mengenai kisah sekelompok mahasiswa yang tengah mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di suatu desa.

Sebelum dijadikan film, kisah ini sempat populer di Twitter yang dibagikan oleh salah satu akun yaitu @SimpleM81378523 pada tahun 2019, menggunakan akunnya ia membuat thread mengenai KKN di Desa Penari dan menjadi viral. Namun, nama universitas dan lokasi asli KKN tersebut tidak disebutkan.

Warganet kemudian mulai menebak tempat asli dari KKN ini, dan tertuju pada satu daerah yaitu di Banyuwangi. Hal tersebut karena Banyuwangi di masa lalu erat kaitannya dengan klenik. Kabarnya, kisah ini merupakan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1990-an. 

Asumsi warganet semakin kuat bahwa lokasi asli KKN ada di Banyuwangi yang dikaitkan dengan inisial B di awal film dan logat dari mahasiswa dan penduduk desa yang ada di film tersebut. Lalu, di Banyuwangi terdapat objek wisata yaitu Taman Gandrung Terakota yang berisi ratusan patung penari. Hal ini makin menguatkan dugaan dari warganet mengenai tempat KKN itu.

Taman Gandrung Terakota diresmikan pada 22 September 2018 dan berlokasi di lahan sawah terasering di kaki Gunung Ijen, tepatnya di kawasan Jiwa Jawa Ijen Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi. 

“Terakota adalah nama lain dari tembikar atau gerabah sebagai bahan dasar visualisasi penari gandrung ini. Ini adalah situs untuk merawat dan meruwat Tari Gandrung sebagai salah satu identitas budaya Banyuwangi," ucap Sigit Pramono, pemrakarsa Taman Gandrung Terakota sekaligus pemilik Jiwa Jawa Resort, dilansir dari Detikcom.

Taman Gandrung Terakota ini terinspirasi dari Terracotta Warrior and Horses di Tiongkok yang dibangun pada masa Kaisar Qin Shi Huang (259-210 SM). Dalam penataan patung di taman ini melibatkan kurator seni rupa dari Galeri Nasional Indonesia sekaligus dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Suwarno Wisetrotomo.

Ketika berada di Taman Gandrung Terakota, selain melihat patung penari gandrung yang berderet pengunjung dapat menikmati pemandangan bukit hijau, hamparan sawah, kebun kopi. Kemudian, yang lebih serunya mata pengunjung bisa dimanjakan dengan melihat keindahan Gunung Ijen yang terdapat kawah yang bisa memancarkan api biru (blue flame).

Jadi, tertarik kah Sobat7 untuk berkunjung ke Taman Gandrung Terakota?.