Banyak Hutang, Garuda Indonesia Bakal Diganti Pelita Air

Banyak Hutang, Garuda Indonesia Bakal Diganti Pelita Air

Fri, 29 Oct 2021Posted by Admin

Terlilit dengan masalah keuangan, Garuda Indonesia direncanakan beralih menjadi Pelita Air.

Restrukturisasi dan negosiasi  sedang dijalani oleh PT Garuda Indonesia. Jika tak berjalan mulus Pelita Air sebagai maskapai berjadwal sebagai langkah antisipasi.

Pada Juni 2021, Garuda Indonesia tercatat memiliki utang 4,9 miliar dollar AS atau setara Rp 70 triliun. Angka  berlipat sekitar Rp 1 triliun setiap bulan karena terus tidak lekas dibayarkan.

Sehubungan dengan matinya maskapai penerbangan selama pandemi terutama di tahun 2020. Garuda harus merugi hingga Rp 15,19 triliun.

"Kalau mentok ya kita tutup (Garuda), tidak mungkin kita berikan penyertaan modal negara karena nilai utangnya terlalu besar,’" kata Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo dilansir Kompas.com

Saat ini maskapai dibawah naungan Pertamina, PT Pelita Air Service (PAS) telah mengantongi izin penerbangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

"Masih dalam persiapan dan pengurusan (AOC). Belum (menetapkan rute penerbangan domestik)," ujar Direktur Utama PAS, Albert Burhan, Jumat (29/10/2021)

Dibutuhkan perizinan Air Operator Certificate yang merupakan bagian dari izin penerbangan niaga berjadwal. 

AOC diperlukan karena Pelita Air sebelumnya hanya melayani penerbangan sewa atau carter.

"Saat ini Pelita Air, sudah mempunyai izin usaha angkutan udara dalam negeri atau domestik," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto dilansir Okezone.com

Namun digantinya Garuda Indonesia menjadi Pelita Air akan menghadapi tantangan yang berbeda.

Pakar penerbangan dari Indonesia Aviation Center, Arista Atmadjati berpendapat jika Garuda menghadapi masalah keuangan, posisi yang dibangun Garuda sampai saat ini tidaklah mudah.

“Posisi Garuda Indonesia tidak mudah digantikan dengan Pelita Air," ujar Arista dalam keterangan tertulis, Kamis 28 Oktober 2021.

Menurutnya perlu proses waktu tahunan menyiapkan   pesawat maupun mengembangkan rute penerbangan internasional.  Digantikan dengan Pelita Air, perlu diperhatikan citra dan branding yang sesuai.