Bea Cukai Ramai Keluhan. Salah Satu Pegawai Malah Sebut 'Babu' Ke Netizen

Bea Cukai Ramai Keluhan. Salah Satu Pegawai Malah Sebut 'Babu' Ke Netizen

Fri, 24 Mar 2023Posted by Admin

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menuai kontroversi. Sebelumnya mengenai biaya bea cukai, kali ini ungkapan kata tidak mengenakan kepada netizen yang menyampaikan keluhannya di Twitter.

Pegawai Bea Cukai tersebut bernama Widy Heriyanto. Ia berani melontarkan kata babu kepada netizen. 

Awalnya dari cuitan dari developer game Indonesia bernama Kris Antoni sering menang award dari luar negeri dan kena pajak bea cukai saat hadiahnya tiba di Indonesia. Menanggapi keluhan, akun @wadawidy yang merupakan pegawai bea cukai itu malah menjawab dengan penghinaan.

"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wadawidy merespons keluhan developer game dikutip Jumat (24/3/2023). Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.

"2013 kejadian, sampai sekarang masa nggak pernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo-nya juga nggak cari tahu. Nggak perlu jadi (pegawai) Bea Cukai buat ngasih paham 'barang impor ya wajib bayar pajak impor' dan jangan menggeneralisir case lo dengan bawa 'WNI se-Indonesia komplain", tambahnya.

 

Tweet tersebut viral akibat banyak warganet yang menyerang. Ditambah lagi pegawai bea cukai itu malah membalas dengan kata kasar. 

"Para babu sibuk belain tuannya". "Ciee babunya datang," cuit @wadawidy. Akun @wadawidy tersebut kini digembok menyusul perang opini soal Bea Cukai di media sosial.

Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo menanggapi dengan menghimbau para pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan lebih menahan diri dan bersikap bijak.

"Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik," kata Prastowo.

Prastowo menyatakan pihaknya sudah koordinasikan dengan unit kepatuhan internal untuk tindak lanjut permasalahan tersebut.

"Kami monitor dan koordinasikan. Situasi sedang panas dan keruh, sebaiknya tak nambah gaduh," ucapnya.