Begini Kronologi 12 Petani Tersambar Petir Di Bali, 1 Meninggal Dunia

Begini Kronologi 12 Petani Tersambar Petir Di Bali, 1 Meninggal Dunia

Tue, 30 Jan 2024Posted by Admin

Sebanyak 12 petani di Desa Budeng, Kabupaten Jembrana, Bali, terkena sambaran petir saat sedang memanen buah semangka. Satu di antara mereka meninggal dunia.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana, AKP Agus Riwayanto Diputra, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi di Banjar Delod Pangkung, Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 15.00 WITA. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit, beberapa di antaranya sudah pulang.

"Untuk (saat ini) delapan orang lainnya sudah dipulangkan," ujar AKP Riwayanto, Minggu (28/1) sore.

Salah satu korban yang tersambar petir dan meninggal dunia bernama Ni Wayan Suriati. Sementara itu, I Ketut Wiasa masih dalam kondisi kritis. Dua korban lainnya, Ni Komang Ayu Sri Suparmi dan Ni Nyoman Ratni, mengalami luka berat.

Korban dengan luka ringan adalah Ni Kadek Suardani, Wayan Murdani, Ni Nyoman Toni, Made Sariani, I Ketut Wati, Ni Luh Sutratini, I Ketut Nalya, dan Ketut Sulasih.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan Made Sariani, salah satu korban, pada sekitar pukul 13.30 WITA, para pekerja tiba di lokasi panen semangka di Desa Budeng. Mereka berjumlah 13 orang.

Para pekerja langsung memulai panen semangka di lima petak sawah. Sekitar pukul 14.30 WITA, hujan mulai turun. Saat itu, baru tiga petak sawah yang sudah dipanen. Para petani kemudian mencari tempat berteduh.

Kemudian, sekitar pukul 15.00 WITA, ketika hujan semakin deras, petir menyambar tiba-tiba.

Made Sariani tidak bisa memberikan keterangan pasti tentang kejadian karena saat itu dia dan rekan-rekannya terpental beberapa meter dari gubuk tempat mereka berteduh. Satu orang lainnya berada di atas gubuk.

"Menurut keterangan korban, bahwa ketika tersadar merasakan seluruh badan kaku dan tidak bisa digerakkan serta melihat seluruh rekan-rekannya dalam keadaan tidak sadarkan diri di seputaran gubuk," terangnya.

Ketika korban bisa bergerak, dia segera duduk dan melambaikan tangan ke arah saksi yang berada di mobil, tidak jauh dari lokasi kejadian.

Saat ini, satu korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) di Kabupaten Tabanan. Sementara dua korban lainnya masih dirawat di RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.