Berharap Anak Laki, Seorang Ayah Di Pakistan Tega Bunuh Bayi Perempuan Nya Yang Masih 7 Hari
Tue, 15 Mar 2022Posted by AdminSeorang ayah di Pakistan tega menembak putrinya sendiri yang masih berusia tujuh hari, pada Senin (7/3/2022).
Pria bernama Shahzaib Khan menembak mati bayi perempuannya karena menginginkan anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki, namun malah bayi perempuan yang didapat.
Fatima, Ibu dari bayi malang tersebut memberi tahu polisi bahwa suaminya sangat terobsesi untuk memiliki anak laki-laki sebagai anak pertama dari pernikahan mereka.
"Tidak ada seorangpun di keluarga yang tahu bahwa dia akan melakukan kejahatan yang mengerikan membunuh putrinya sendiri," ucap fatimah..
"Seorang bayi perempuan lahir dia marah besar," kata Paman Fatima, Hidayatullah Khan, dikutip dari Reuters.
Bayi malang bernama Jannat yang dalam bahasa Urdu berarti 'surga'. Menurut hasil autopsi jannat ditembak lima kali pada hari Senin di rumahnya di pusat Kota Mianwali, Pakistan. Bayi Malang tersebut meninggal ditempat seketika.
Perwira polisi senior Ismail Kharak mengatakan, mengutip perkataan Fatima, beberapa hari sebelum kejadian Shahzaib Khan sangat marah dan meninggalkan rumah beberapa hari yang lalu, karena mengetahui anaknya seorang perempuan. Ia kemudian kembali pada hari Minggu untuk membunuh putrinya.
Dari keterangan kepolisian setempat, Shahzaib Khan, pada saat kejadian, masuk ke dalam rumahnya dan memerintahkan istrinya untuk menyerahkan Jannat sebelum menembak mati bayinya yang masih berusia seminggu itu.
"Dengan marah, dia memukuli saya dan mengutuk putri kami. Kemudian, dia mengeluarkan pistol dari lemari dan menembakkan peluru ke tubuh putri kami," kata Fatima, dikutip dari The Week.
Kasus pembunuhan bayi di Negara Pakistan bukan hanya kali ini saja terjadi. Sebelumnya juga sudah pernah terjadi seorang ayah bunuh bayi perempuan karena menginginkan anak laki-laki.
Menurut Faisal Edhi, kepala kelompok amal kesejahteraan sosial terbesar di di kota selatan Karachi, kota terbesar di Pakistan, selama dua tahun terakhir mayoritas dari lebih dari 500 mayat bayi yang ditemukan dibuang adalah perempuan.