Pekalongan Di Guyur Hujan Uang, Warga Berebut Uang Pengusaha
Tue, 08 Mar 2022Posted by AdminHujan uang yang terekam di Pekalongan, Jawa Tengah sukses membuat publik takjub. Dipantau dari video unggahan akun Instagram @ndorobei.official, berlembar-lembar uang yang berhamburan menghujani warga bak sedang hujan. Mengutip keterangan yang disertakan, uang tersebut rupanya disebarkan oleh seorang pengusaha kaya.
Video berdurasi 18 detik tersebut bertuliskan: “Hujan uang di desa Pakumbulan, Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pengusaha kaya menghamburkan uangnya dari atas rumahnya dan jadi rebutan warga sekitar. Dibagikan oleh Bos Afero”.
Sejumlah lembar uang yang dihamburkan itu tentu saja langsung menarik perhatian warga yang memang telah berkumpul. Dengan cepat mereka memperebutkan uang yang berhamburan itu, bahkan terlihat jelas saling mendorong sesama warga demi mendapatkan lembaran uang tersebut. Dikabarkan uang kertas Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu, yang disebarkan ke warga berjumlah total Rp 5 juta.
Hujan uang yang terjadi di Pekalongan ini tentu langsung menyita perhatian luas. Meski terkesan menggiurkan lantaran sejumlah uang dibagikan secara percuma kepada warga, banyak warganet yang mengkritik karena dianggap tidak beradab.
"Ya Allah... apa salahnya dibagikan dengan cara yang lebih beradab," ujar warganet.
Namun juga salah satu warganet menjelaskan kemungkinan dibalik cara tersebut, dimana Kerumunan warga tersebut merupakan acara udik-udikan yakni sebuah acara syukuran pembangunan rumah munggah molo atau menaikkan rangka atap rumah.
"Di pekalongan ada adat nama nya Udik Udik an, biasanya sebulan setelah bayi lahir.. Ya cara nya di hambur kan gitu. Biasanya pake uang pecahan koin 500 sama seribuan. Kadang ada yang kertas.. Kadang ada plintiran kertas yang ada tulisan hadiah nya. Bisa sabun, kadang sepeda, bahkan ada yang motor.. Kenapa ga di bagi bagi aja ?? Buat kami warga pekalongan dengan cara seperti itu jauh lebih meriah.. Toh warga ga ada masalah dengan cara seperti itu..," jelasnya.
Dan benar saja Peristiwa itu terjadi Minggu (06/03), sekitar pukul 10.00 WIB. Udik-udikan ini dilakukan oleh keluarga Khaerul Huda (40), warga RT 08 RW 04, yang tengah membangun sebuah rumah. Ia mengatakan, acara udik-udikan itu digelar tidak lain untuk melestarikan adat warga Pekalongan. Namun, pihaknya tidak berpikir jauh terkait pelaksanaannya di tengah masa pandemi ini.
"Saya mewakili pihak keluarga meminta maaf kepada masyarakat, pemerintah dan lainnya, terkait acara udik-udikan kemarin, apalagi acara tersebut dilaksanakan pada masa PPKM," kata Danang pada awak media, Senin (07/03) malam.