Cerita Unik Warga Pulau Sebatik, Beda Di Antara Indonesia-Malaysia
Thu, 11 Jul 2024Posted by AdminMenteri Luar Negeri Retno Marsudi baru-baru ini menyatakan bahwa perundingan tentang batas darat dan laut antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik telah selesai.
Pembahagian pulau menjadi dua adalah salah satu kesepakatan yang dicapai. Indonesia akan kemudian membuat nota kesepahaman (MoU).
Meskipun ada upaya diplomatik, Pulau Sebatik memiliki cerita yang unik bagi penduduknya.
Mangapara adalah penduduk lokal yang berbagi cerita ini. Warga Mangapara tinggal persis di garis patok III Desa Aji Kuning, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara. Dia memiliki satu rumah di dua negara.
Bagian ruang tamu dan dapur rumah Mangapara berada di Indonesia, tetapi pada tahun 2019 seluruh rumah dimasukkan ke wilayah Indonesia.
Setelah mendapat izin dari tetangganya yang warga Malaysia, bagian dapur dibangun, menurut Mangapara.
Mangapara juga sering berbelanja di Malaysia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dia mengatakan bahwa jarak ke pasar di negara tetangga lebih dekat.
Dia mengatakan bahwa berbelanja di Malaysia hanya membutuhkan sekitar lima belas menit dengan metode yang lebih mudah.
Mangapara mengatakan bahwa perjalanan ke Malaysia hanya memakan waktu setengah jam, tetapi perjalanan dengan speedboat yang lebih mahal ke Nunukan dan Tarakan dapat memakan waktu berjam-jam.
Rupiah dan ringgit juga digunakan oleh orang-orang di Pulau Sebatik.