Demo Setahun Jokowi-Ma'Aruf, 6.000 Aparat Siap Amankan Istana
Mon, 19 Oct 2020Posted by AdminMasa pemerintahan Presiden RI Jokowi dan Wakil Presiden RI Ma’Aruf genap berusia setahun hari ini. Bersamaan dengan momen ini, elemen buruh dan mahasiswa kembali turun ke jalan untuk melakukan aksi penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja. Hal ini telah dikonfirmasi oleh kedua aliansi tersebut dan massa akan berkumpul di Istana Negara.
Baca juga: Mahasiswa Kembali Gelar Demo Tolak Omnibus Law Di Istana Hari Ini!
Dihubungi oleh CNNIndonesia, Nining mengatakan para buruh akan melakukan long march dari Universitas Indonesia Salemba hingga ke depan Istana Kepresidenan Jakarta. Massa buruh yang ikut serta berasal dari kumpulan serikat-serikat pekerja tanah air. Nining menambahkan, tuntutan aksi masih sama, yaitu meminta Jokowi untuk membatalkan UU Ciptaker dengan menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu).
"Tuntutan masih sama, pembatalan UU Cipta Kerja dan menerbitkan Perppu," ujarnya.
Tak hanya buruh, mahasiswa pun akan turut turun ke jalan dengan tujuan yang sama. Perwakilan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengatakan mahasiswa memiliki tujuan yang sama seperti kelompok buruh, yaitu untuk mendesak Jokowi mengeluarkan Perppu. Dikatakan oleh Remy, mahasiswa juga merasa kecewa lantaran Jokowi tidak bersedia bertemu dan mendengar aspirasi mereka di aksi sebelumnya. Mahasiswa hanya ditemui oleh staf khusus presiden.
Remy menyampaikan, mahasiswa juga meminta pemerintah untuk tidak mengintervensi aksi yang akan dilakan. Hal ini adalah bentuk penyampaian suara rakyat. Sehingga, tindakan represif aparat diharapkan dapat ditekan. Remy juga mengajak mahasiswa seluruh Indonesia untuk bersatu menyampaikan penolakan agar UU Omnibus Cipta Kerja dapat dibatalkan.
Pihak kepolisian telah mengetahui hal ini dan sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk menjaga aksi tolak UU Omnibus Cipa Kerja dan setahun Jokowi-Ma’Aruf. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan pihaknya akan menyiapkan 6.000 personel keamanan yang akan dipetakan disekitar Istana Kepresidenan. Angka tersebut disiapkan karena pihaknya masih belum mengetahui berapa banyak massa yang akan hadir.
Selain menyiapkan aparat, kepolisian juga mematangkan strategi mengantisipasi adanya perusuh di tengah aksi. Walaupun pihaknya belum dapat memastikan berapa persen atau berapa banyak perusuh tersebut, namun langkah antisipatif telah disiapkan. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyatakan kepolisian tak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) untuk aksi demo besok. Alasannya, saat ini Jakarta masih menghadapi pandemi virus corona.
Gelombang demo penolakan UU Omnibus Cipta Kerja ini telah berjalan sejak 6 Oktober. Tak hanya di Jakarta saja, aksi juga terjadi di beberapa daerah lain. Tujuannya adalah meminta Jokowi membatalkan UU Omnibus Cipta Kerja. Saat ini, UU telah diserahkan kepada Jokowi untuk ditandatangani sebelum diundangkan.