Demo Siswa SMA Di Bekasi Viral, Disdik Jabar: Hanya Salah Paham

Demo Siswa SMA Di Bekasi Viral, Disdik Jabar: Hanya Salah Paham

Fri, 08 Dec 2023Posted by Admin

Dinas Pendidikan Jawa Barat memberikan penjelasan terkait kabar aksi demonstrasi yang dilakukan oleh siswa di SMAN 5 Bekasi. Disdik Jabar menyatakan bahwa informasi mengenai demonstrasi tersebut hanyalah hasil dari kesalahpahaman antara siswa dan sekolah.

Wahyu Mijaya, Kepala Disdik Jabar, menyatakan bahwa dia telah berkomunikasi dengan pihak SMAN 5 Bekasi terkait kabar tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima, siswa mengajukan permintaan untuk mengadakan pertemuan kelas atau "class meet."

""Saya mendapat informasi dari lapangan itu terkait komunikasi antara siswa dengan sekolah, siswa menginginkan ada waktu untuk classmeet," ungkap Wahyu 

Dia menambahkan bahwa pihak sekolah masih dalam proses pembahasan untuk menentukan tanggal pelaksanaan class meet. Terdapat kesalahpahaman saat proses pembahasan, di mana siswa menganggap bahwa class meet tidak akan dilakukan, padahal jadwalnya telah ditetapkan pada 19-21 Desember 2023.

Wahyu menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan oleh siswa SMAN 5 Bekasi murni disebabkan oleh kesalahpahaman tersebut. "Dan sekarang sudah terinformasi ke siswa itu akan dilaksanakan sesuai permohonan. Jadi hanya miskomunikasi," tambahnya.

Sebelumnya, murid SMAN 5 Bekasi melakukan aksi demonstrasi di sekolah dengan memajang spanduk dan mengenakan seragam pramuka. Adapun spanduk yang dibuat bertuliskan ‘Berikan Kami Istirahat’, ‘Sekolahku Penjaraku’, ‘Info classmeet???’, dan ‘Stop KBM! Lanjutkan Classmeet’. 

"Tadi anak menyampaikan aspirasi karena sangat bersemangat ingin melaksanakan class meeting, yang sebenarnya hal tersebut sedang kami rundingkan kapan pelaksanaannya sesuai dengan proposal yang diajukan anak, yaitu selama 3 hari," tutur Dian pada media.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Dian, membantah bahwa aksi tersebut merupakan demonstrasi, namun lebih sebagai wujud penyampaian aspirasi siswa.

Dian juga membantah rumor tentang adanya pungutan biaya dari pihak sekolah. "Dan tidak ada pungutan yang dilakukan sekolah," kata Dian.

"Mengenai siswa melanjutkan KBM, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Karena dari hasil analisis, untuk semester II nanti, akan kekurangan hari efektif belajar karena banyak libur dan berbagai kegiatan sekolah. Di samping itu, supaya anak-anak tetap terdampingi di kelas sampai pelaksanaan class meeting sesuai proposal anak," jelas Dian.