Distribusi Vaksin Covid-19 Diperkirakan Tak Sembuhkan Ekonomi Dengan Cepat
Thu, 10 Dec 2020Posted by AdminPerekonomian diprediksi akan mengalami ledakan seiring dengan dilakukannya ditribusi vaksin Covid-19 secara massal pada tahun 2021 mendatang. Sederet bisnis yang semula tertekan bahkan bangkrut akan bisa bangkit kembali.
Namun perlu diketahui bahwa para ekonom memperingati pemulihan yang terjadi tidak akan serta merta membuat semua sektor meroket, beberapa diantaranya akan tetap stagnan.
“Pemulihan akan berlangsung kuat dalam standar sejarah. Namun, hanya beberapa sektor dan sisanya masih akan bergerak fluktuatif. Ke depan masih akan banyak benturan dan volatilitas," ungkap Direktur Riset Makro Global di Oxford Economics Ben May, dikutip dari CNN Business pada Rabu (9/12).
May memprediksi PDB Global akan mengalami pertumbuhan yang terbesar semenjak tahun 1970 silam. Lonjakan besar yang terjadi adalah upaya untuk mengembalikan output ke kondisi semula sebelum pandemi menyerang. Dia juga memperkirakan kalau tahun 2021 bukanlah tahun terbaik dalam empat dekade terakhir.
Namun May juga tidak memungkiri kalau beberapa sektor industri akan menikmati lonjakan ini lebih dari yang lain. Produksi industry adalah yang sudah cukup tangguh dan memungkinkan akan terjadi pelonjakan yang cepat.
Untuk sektor jasa terutama perjalanan jauh akan tumbuh lebih lambat. Neil Shearing, Capital Ecnomics memprediksi bahwa PDB Global baru akan kembali seperti semula pada tahun 2024 mendatang.
Tetapi, ada sederet negara yang diprediksi tidak bisa memulihkan perekonomian seperti sebelum pandemi. Diantaranya adalah Spanyol, India, Perancis, dan Inggris yang pasalnya menerima efek lebih besar dan akan masih mengalami ‘depresi’. Hal ini sangat kontras dengan Cina yang sudah lebih dulu bangkit.
“Virus ini menghasilkan ekonomi yang bergerak fluktuatif luas, perbedaan ini tidak akan hilang pada 2021 tapi akan terus diperkecil dengan kehadiran vaksin," jelasnya.