Evaluasi PPKM Darurat Memakai Dua Indikator. Apa Saja?

Evaluasi PPKM Darurat Memakai Dua Indikator. Apa Saja?

Sun, 18 Jul 2021Posted by Admin

Belakangan ini, penyebaran virus Covid-19, khususnya varian Delta semakin masif. Di saat yang sama, dampak dari program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat kepada ekonomi rakyat kecil juga marak tersebar di media sosial, yang mana cukup besar akibat penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat.

Namun, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan jawaban final dari perpanjangan PPKM darurat, karena bukan menjadi hal yang mudah untuk menyeimbangkan kedua hal tersebut. Hal itu disampaikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).

Luhut menjelaskan ada dua indikator yang digunakan untuk mengevaluasi PPKM Darurat ini. Yaitu indikator penambahan kasus Corona dan bed occupancy rate (BOR).

"Jika indikator penambahan kasus konfirmasi dan bed occupancy rate trennya semakin baik, maka kita masuk periode transisi. Jika selama periode transisi ini kemudian kasus dan BOR kondisinya terus membaik, maka kita akan memasuki fase relaksasi berikutnya," tuturnya. Ia juga mengumumkan kedua unsur tersebut sudah menunjukkan tren membaik dalam 2 hari terakhir.

Luhut juga berbicara soal varian Delta yang 7 kali lebih menular lebih menular dari pada varian sebelumnya. Namun, menurutnya, penurunan aktivitas tidak serta-merta menurunkan jumlah kasus. Menurutnya, hal itu terjadi karena masa inkubasi virus.

"Dibutuhkan waktu kurang-lebih 14-21 hari penambahan kasus ini mulai menurun," ucap Luhut. Merespon pertanyaan besar masyarakat mengenai perpanjangan PPKM darurat, Luhut mengatakan pemerintah masih mengevaluasi apakah PPKM perlu perpanjangan jangka waktu lebih lanjut.

Pengumuman diperpanjang atau tidaknya PPKM darurat akan disampaikan kepada Presiden Jokowi lebih dulu dan diumumkan 2 atau 3 hari mendatang.

“Saya kira dalam 2-3 hari ke depan kita akan umumkan secara resmi," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini masih fokus kepada penyekatan saat PPKM Darurat yang menurutnya perlu dievaluasi. Setelah ia memantau langsung aktivitas masyarakat di Jakarta saat penyekatan besar-besaran, Jokowi mengeluhkan mobilitas masyarakat yang masih cukup ramai.

Menko Luhut sudah memberitahukan bahwa akan ada relaksasi jika penambahan kasus semakin menurun. Yuk kita bantu Indonesia tercinta kita untuk pulih, dengan menjadi masyarakat yang bertanggung jawab mematuhi program PPKM Darurat dan taat menerapkan protokol kesehatan 5M dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Baca Juga : Menko PMK : PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Akhir Juli