Kronologi Banjir Bandang Jerman-Belgia, WNI Terdampak
Sun, 18 Jul 2021Posted by AdminBanjir bandang menerjang Jerman dan Belgia dalam beberapa hari terakhir. Negara bagian Rhineland-Palatinate dan North Rhine-Westphalia (NRW) di Jerman menjadi wilayah paling terdampak. Sedikitnya ratusan orang meninggal dan juga hilang tertelan banjir bandang itu.
Banjir bandang yang menerjang Jerman kali ini disebabkan oleh cuaca buruk yang menghantam wilayah Eropa dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, sungai di Jerman bagian barat meluap dan menyapu rumah-rumah warga pada Rabu (14/7) waktu setempat.
Bendungan di sepanjang sungai Rur di negara bagian North Rhine-Westphalia jebol pada Jumat (16/7) malam. Sekitar 700 warga di Ophoven dievakuasi ke lokasi yang aman. Akibat peristiwa itu, petugas berwenang Jerman menerjunkan tim untuk memantau dengan cermat waduk-waduk di wilayah tersebut.
Dari hasil pemantauan drone, petugas tidak menemukan kerusakan yang signifikan. Petugas juga telah membuka saluran yang tersumbat untuk membantu penyaluran air.
Baca Juga : PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Akhir Juli
Dalam musibah ini, pemerintah Jerman juga telah mengerahkan 850 tentara untuk membantu proses evakusi korban. Selain Jerman, cuaca buruk juga menghantam negara-negara tetangganya seperti Luksemburg, Belanda, dan Belgia. Dalam musibah ini, Belgia ikut merasakan dampak banjir bandang yang merenggut korban jiwa.
KJRI Frankfurt mencatat 11 keluarga WNI terdampak banjir yang berada di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Erftstadt (Köln) dan Bad Bidendorf (Sinzig). Saat ini kondisinya baik dan memiliki logistik yang cukup. Mereka telah dievakuasi ke fasilitas pemerintah setempat.
"Terkait banjir di Jerman, sampai dengan 17 Juli 2021 08.00 CET dilaporkan 133 orang meninggal dunia. Tidak ada laporan korban jiwa WNI," tulis keterangan resmi KJRI Frankfurt, Sabtu (17/7).
KJRI Frankfurt berhasil menjalin komunikasi dengan 5 WNI yang sedang Ausbildung (magang) di Bad-Neuenahr. Kondisi mereka dalam keadaan selamat. Selain itu, KJRI Frankfurt juga telah menghubungi keluarga WNI yang menetap di wilayah terdampak.
Baca Juga : PPKM Darurat, Dokter Gigi Tutup Praktik?