Gak Usah Baper! Pembalap Keluhkan Sirkuit Mandalika Berdebu. Aspal Akan Diperbaiki

Gak Usah Baper! Pembalap Keluhkan Sirkuit Mandalika Berdebu. Aspal Akan Diperbaiki

Fri, 18 Feb 2022Posted by Admin

Dikeluhkan oleh pembalap dunia MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, usai menjalani sesi tes pramusim. 

Tes sirkuit yang berlangsung pada 11 Februari sampai 13 Februari 2022 tersebut dirasakan para pembalap seperti terkelupasnya aspal di titik tertentu.

Lontaran batu-batu mengenai motor, helm, leher, dan lengan pembalap. Tentunya hal ini membahayakan untuk para rider dan motornya. 

Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad menyatakan pembangunan trek utama Sirkuit Mandalika sudah dilakukan sesuai standar yang ditetapkan dan dikerjakan dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Diakui beberapa titik lintasan memang ada yang terkelupas.

"Bahwa dengan trek sepanjang (4,32 km) itu, dengan pengerjaan yang sudah kita lakukan cukup teliti, itu barangkali ada tempat-tempat tertentu yang sentuhannya ada yang kelewat. Sehingga seperti disampaikan Pak Andhi (MGPA), ada bagian tertentu di putaran atau tikungan satu atau (tikungan) 17 itu, yang terkelupas, yang akhirnya batunya sempat terlepas dari aspal," kata Novel dalam Press Briefing Pasca Mandalika MotoGP Official Test dan menyambut Pertamina Grand Prix of Indonesia (16/2/2022).

 

Dirinya yakin perbaikan pengaspalan ulang dapat diselesaikan pada 10 Maret 2022 atau seminggu sebelum perhelatan MotoGP 2022 18-20 Maret 2022.

Andhi Satria, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), mengatakan, ini adalah trek yang baru selesai. Baru sekali dipakai untuk WorldSBK, tentu performa motor yang digunakan berbeda dengan MotoGP.

"Jadi, pasti tidak hanya di Indonesia, di semua tempat, trek yang baru pasti ada kekurangan dan kelebihan. Mungkin dengan trek sepanjang 4,1 km, ada satu bagian yang kurang cocok dengan power sebesar itu," ujar Andhi, saat konferensi pers virtual, Rabu (16/2/2022).

Media asing juga menyoroti spesifikasi batu agregat yang digunakan tidak sesuai standar.

"(Batu agregat itu) tidak mengikat dengan benar aspal di aspal, kekuatan sepeda motor (MotoGP) 220 mph (350 km/jam) cukup untuk menyedot batu-batu ini keluar dari tanah, menurunkan permukaan lintasan dan menyebabkan kerusakan dan cedera (pada pebalap)," tulis The Race.