GAWAT! PHK Menanti Jika PPKM Dilakukan

GAWAT! PHK Menanti Jika PPKM Dilakukan

Mon, 09 Aug 2021Posted by Admin

Resiko pemutusan hubungan kerja (PHK) akan menjadi ancaman serius jika kebijakan PPKM Level 4 diperpanjang, hal itu disampaikan oleh sejumlah pengusaha mengingat kebijakan PPKM itu sendiri akan berakhir pada hari ini (9/8).

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, menyampaikan bahwa saat ini para pengusaha merasa harap-harap cemas dengan keputusan pemerintah terkait PPKM yang biasanya baru diputuskan pada hari terakhir pemberlakuan kebijakan.

Dikutip dari CNNIndonesia, Sarman menuturkan Jika PPKM Level 4 masih diperpanjang, ini menjadi ancaman serius bagi pelaku usaha karena daya tahan mereka sudah di ujung tanduk, sehingga sangat berpotensi melakukan PHK atau pilihan pahit lain menutup usaha secara permanen.

Harapan Sarman ialah tidak adanya perpanjangan kebijakan PPKM Level 4, namun jika harus diperpanjang, pemerintah bisa memberikan kelonggaran dengan menurunkan tingkat PPKM menjadi Level 3.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Emil Arifin, sependapat dengan Sarman. PPKM seharusnya tidak diperpanjang lagi karena sudah banyak restoran yang tutup akibat kebijakan ini. Mereka tutup karena tidak mampu membayar uang sewa, tagihan jasa, hingga utang yang menumpuk selama kurang lebih dua tahun ini.

Ancaman penagihan hutang juga menjadi masalah baru, karena tidak sedikit karyawan yang meminjam uang karena turunnya pendapatan. Emil menyarankan pemerintah untuk memberikan bantuan berupa uang tunai kepada karyawan selama enam bulan. Ia meminta bantuan tidak diberikan dalam bentuk sembako karena uang tunai lebih bermanfaat atas berbagai kebutuhan karyawan.

Semoga kita semua mampu diberikan kekuatan untuk menghadapi situasi saat ini. Percepat laju vaksinasi dengan senantiasa mengikuti vaksin untuk keamanan diri sendiri dan orang lain, dan tetap selalu mematuhi protokol kesehatan 5M, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas.