Gowes Sepeda Dari Tangsel Ke Mekkah, Ini Kisah Kakek Supriadi Yang Viral!

Gowes Sepeda Dari Tangsel Ke Mekkah, Ini Kisah Kakek Supriadi Yang Viral!

Thu, 19 Oct 2023Posted by Admin

Seorang pria lanjut usia (lansia) yang dikenal dengan nama Supriadi, yang berusia 63 tahun, menarik perhatian publik karena memutuskan untuk pergi ke Mekkah, Arab Saudi, dengan menggunakan sepedanya.

Video perjalanan Supriadi saat mengayuh sepeda ini diabadikan oleh seorang warganet di TikTok dengan akun @gibran_asry31. Dalam video tersebut, pria lanjut usia ini terlihat mengayuh sepedanya yang juga membawa beberapa perlengkapan lainnya. Ia membawa tas ransel hitam di pundaknya dan tas kecil yang menghadap ke depan. Di bagian belakang sepeda, terdapat tas lain yang biasanya digunakan sebagai kursi penumpang. Supriadi juga melekatkan papan bertuliskan "Indonesia to Makkah" di bagian paling belakang sepedanya dan menambahkan bendera Indonesia di atasnya. Di bagian depan sepeda, bendera merah putih dipasangkan bersama bendera Arab Saudi. Ketika diabadikan dalam video, Supriadi tersenyum sambil terus mengayuh sepedanya. Orang yang merekam video memberinya semangat.

Video tersebut telah dilihat lebih dari 9 juta kali dan mendapatkan banyak dukungan dari warganet di kolom komentar yang berharap agar Supriadi sampai ke Mekah dengan selamat.

Supriadi memulai perjalanannya dari Masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang Selatan, Banten, pada Sabtu, 29 September 2023. Sebelum memulai perjalanan ke Tanah Suci dengan sepeda, ia meminta restu dari istri dan anak-anaknya.​​​​​​

Supriadi menjelaskan bahwa kondisi kesehatannya masih cukup baik, sehingga ia mampu mengayuh sepeda dalam perjalanan jarak jauh. Keluarganya juga memberikan dukungan penuh untuk niatnya ini.

Selama perjalanan, ia merencanakan untuk menempuh berbagai provinsi di Indonesia dan kemudian menyeberang ke Malaysia melalui Batam. Dengan sepedanya, ia berencana menjelajahi sekitar 20 negara dan menghabiskan waktu tujuh bulan dalam perjalanan ini.

Supriadi merencanakan untuk istirahat di masjid atau musala yang ia temui selama perjalanan. Ia memiliki jadwal yang ketat, dimulai dari jam 06.00 WIB setelah sholat subuh, dengan berhenti sekitar jam 10.00 WIB untuk sholat dhuha, dan kemudian melanjutkan perjalanannya. Setiap kali waktu sholat tiba, ia akan berhenti di masjid. Sehari-harinya, ia menghabiskan sekitar 5 jam dalam perjalanan.

Aksi ini didasarkan pada niat untuk menunaikan ibadah ke Mekah, mengingat panjangnya daftar tunggu haji yang bisa mencapai 20 tahun. Niat ini muncul setelah berbicara dengan teman-temannya yang telah mencoba perjalanan serupa. Supriadi telah mempersiapkan dengan matang perjalanannya ke Mekah, termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan, dan dia percaya pada Allah SWT selama perjalanan ini.