Guru Di Cirebon Batal Dipecat. Ini Buntut Pakai Kata 'Maneh' Dipostingan Ridwan Kamil

Guru Di Cirebon Batal Dipecat. Ini Buntut Pakai Kata 'Maneh' Dipostingan Ridwan Kamil

Fri, 17 Mar 2023Posted by Admin

Muhammad Sabil, seorang guru SMK di Cirebon, Jawa Barat menggunakan kata 'maneh' yang berujung pemecatan dirinya. Pemberhentian Sabil sebagai guru di SMK tempatnya mengajar sebenarnya sempat dibatalkan, dia diberi kesempatan kembali untuk mengajar. Sabil yang telah merasa tidak enak hati memilih untuk tidak melanjutkan pengabdiannya di SMK tempatnya mengajar selama ini. Kata ini ditulis saat dirinya mengkritik Ridwan Kamil yang hadir secara daring untuk siswa SMP di Tasikmalaya.

Ridwan Kamil mengenakan jas berwarna kuning yang dinilai Sabil membawa unsur politis ke lingkungan sekolah.

"Komentar saya, lebih kurangnya adalah, maneh (kamu) dalam posisi apa? Sebagai gubernur, kader partai, atau sebagai pribadi Ridwan Kamil. Saya cuma posting (komentar) itu," kata Sabil.

Komentar tersebut ditandai langsung dan dibalas oleh akun Instagram Ridwan Kamil. 

"Memang dibalas juga oleh Ridwan Kamil, dengan balasan 'menurut maneh kumaha' (menurut kamu bagaimana)?" kata Sabil.

Pada tanggal 14 Maret 2023, pihak sekolah mengeluarkan surat keputusan pemecatan kepada Sabil.

"Surat pemecatan itu dibuat tertanggal kemarin (14 Maret 2023). Tapi suratnya baru saya terima hari ini," kata Sabil.

 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom Cahya Riyadi menjelaskan alasan pemecatan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Muhammad Sabil selama bekerja sebagai guru di SMK Telkom Sekar Kemuning.

Pihaknya meluruskan surat pemutusan hubungan kerja atau surat pemecatan yang dikeluarkan kepada Muhammad Sabil tidak ada kaitannya dengan postingan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Pada dasarnya, tidak ada yang tiba-tiba. Semuanya merupakan rangkaian dan kebetulan kalau secara tertulis, ini adalah surat yang ketiga untuk Pak Sabil," kata Cahya di Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023).

Menurut Cahya, surat peringatan pertama diberikan kepada Muhammad Sabil pada September 2021. Kemudian pada Oktober 2021, pihaknya kembali memberikan surat peringatan kepada Muhammad Sabil.

"Intinya masih seputar etika. Dan menurut catatan saya, ada beberapa informasi yang memang lebih ke kalimat atau ucapan-ucapan yang kurang pantas diucapkan oleh seorang tenaga pendidik," kata Cahya.

"Sampai pada akhirnya, kita di peraturan yayasan, kalau sampai mendapat surat peringatan sampai tiga kali, itu otomatis mengundurkan diri. Jadi terlepas ada kejadian kemarin (mengkritik Ridwan Kamil), itu memang waktunya yang bersamaan. Tidak ada kaitannya dengan Gubernur, cuma kebetulan saja," Kata dia menambahkan.