Hati-Hati Buat Yang Suka Pamer Boarding Pass, Berbahaya!

Hati-Hati Buat Yang Suka Pamer Boarding Pass, Berbahaya!

Fri, 12 Jan 2024Posted by Admin

Sobat7 yang suka traveling harus berhati-hati karena boarding pass tidak hanya mencantumkan nomor bangku di pesawat, tetapi juga mengandung informasi pribadi yang dapat menjadi target orang tak bertanggung jawab.

Bagi mereka yang gemar membagikan momen liburan di media sosial dengan memajang foto tiket dan paspor, perlu berhati-hati karena boarding pass mengandung informasi sensitif. DetikTravel memberikan rangkuman informasi yang dapat ditemukan di boarding pass:

Barcode: Setiap boarding pass memiliki barcode yang berbeda-beda, biasanya terletak di sisi kanan bawah. Barcode ini penting untuk proses boarding dan mencatat informasi seperti jumlah penumpang yang telah naik dan kursi yang diambil.

Kode Identifikasi Unik (PNR): Terdiri dari enam digit alfanumerik, dikenal sebagai Passenger Name Reference (PNR) atau kode pemesanan. Kode ini digunakan untuk mengambil boarding pass di bandara dan mengidentifikasi penumpang. PNR menyimpan preferensi makanan dan permintaan khusus lainnya.​​​​​​

Kode dan Nomor Penerbangan: Kode maskapai terdiri dari dua huruf besar, diikuti dengan empat digit, yang menciptakan nomor penerbangan. Ini membantu menghindari kebingungan dengan maskapai lain yang mungkin memiliki nomor serupa.

Kode Keamanan (SSSS): Jika ada kode 'SSSS', itu menunjukkan bahwa penumpang telah ditandai untuk pemeriksaan keamanan tambahan. Kriteria untuk masuk dalam kode ini belum jelas, tetapi bisa terkait dengan daftar larangan terbang atau persinggahan di negara "berisiko tinggi."

Persinggahan atau Transit: Jika ada persinggahan atau transit, boarding pass akan mencantumkan 'S/O' atau 'SPTC' untuk persinggahan yang berlangsung lebih lama. Ini dapat membawa konsekuensi seperti penginapan di hotel jika persinggahan berlangsung beberapa jam.

Membagikan informasi dari boarding pass di media sosial dapat meningkatkan risiko pencurian identitas atau penyalahgunaan data pribadi, oleh karena itu disarankan untuk lebih berhati-hati dalam berbagi informasi tersebut.