Ibu Positif Covid-19, Boleh Menyusui Bayinya?

Ibu Positif Covid-19, Boleh Menyusui Bayinya?

Tue, 29 Jun 2021Posted by Admin

Tidak sedikit ibu yang khawatir jika ASI-nya terkontaminasi dengan virus corona. Maka para ibu yang positif Covid-19 memilih untuk berhenti menyusui. Sebenernya apakah bisa seorang ibu yang berstatus positif Covid-19 bisa menyusui sang bayi?

Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat, Nia Umar, mengatakan sebaiknya ibu dan bayi tidak langsung dipisahkan ketika sang ibu positif Covid-19. Ibu-ibu yang tengah memiliki bayi namun terpapar Covid-19 masih bisa menyusui anaknya,  asalkan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tanpa gejala berat, dan melakukan isolasi mandiri.

"Akan lebih berisiko jika dititip kepada orang lain, apalagi misalnya yang dititipkan orang tua yang rentan risiko Covid-19. Boleh sama ibunya tapi ibunya harus selalu pakai masker dan jalankan protokol kesehatan yang ketat," ujar Nia, seperti dikutip Antara.

ASI bisa diberikan secara langsung pada waktu bayi membutuhkannya. Jika tidak bisa menyusui secara langsung, maka ibu dapat memerah ASI untuk diberikan kepada bayinya.

"Biar enggak lupa puting, tetap disusui dan enggak dipisahkan. Semua protokol kesehatan dijalanin, selesai disusui titipkan kalau bisa dititip," kata Nia.

Sementara itu, tidak sedikit ibu yang khawatir jika ASI-nya terkontaminasi dengan virus corona. Maka para ibu yang positif Covid-19 memilih untuk berhenti menyusui.
​​​​

Ahli gizi Tan Shot Yen mengatakan saat seorang ibu terpapar Covid-19, maka antibodi pun terbentuk dalam tubuhnya. Antibodi tersebut akhirnya ikut mengalir bersama ASI.

"Begitu seorang ibu terpapar maka ada antibodi di dalam susunya. Bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya malah akhirnya membuat dua-duanya down. Kalau ibunya udah positif bayinya belum, saya mengusulkan setiap ibunya mau menyusui harus kudu pakai masker, cuci tangan baru menyusui," kata Tan.

Akan tetapi, pada kasus tertentu yang membuat sang ibu tidak bisa memberikan ASI baik secara langsung atau diperah, Tan memberi pengecualian untuk pemberian susu formula.

Namun dengan catatan jika ibunya sudah negatif, harus kembali diberi ASI.

"Kita realistis saja, kalau ibunya dirawat di rumah sakit supaya bisa dapat oksigen dan perhatian khusus, tentu anak harus dititipkan pada orang yang dipercaya. Kita tidak boleh melaparkan bayinya, kita harus realistis," ujar Tan.

"Pada kondisi seperti tidak ada pilihan lain, bisa diberikan susu formula dengan catatan, ingatkan pengasuhnya untuk tidak memberikan pakai dot, supaya nanti kalau ketemu ibunya lagi bisa nenen lagi," kata Nia menambahkan.