Ini Efek Nostalgia Pada Otak!
Tue, 26 Jan 2021Posted by AdminMendengarkan suatu lagu, mencium aroma tertentu hingga mengenakan baju lawas mampu mengundang nostalgia. Rasa rindu campur sedih jadi sensasi yang umum.
Sebuah riset pada 2017 menemukan bahwa nostalgia adalah salah satu dari 27 emosi utama manusia.
Tak hanya menghubungkan pada memori masa lalu, nostalgia rupanya mampu mengubah otak dengan cara-cara menarik.
Psikolog saraf, Sanam Hafeez menuturkan baha nostalgia adalah emosi yang unik.
"Visual, penciuman, atau suara dapat memulai ingatan yang membawa kerinduan akan sesuatu di masa lalu. Anda sedang mengingat waktu, peristiwa, atau orang yang berlalu dengan kerinduan atau penghargaan," tutur Hafeez, dikutip dari Bustle.
Jadi, 'keanehan' apa saja yang terjadi pada otak Anda ketika ada gejolak nostalgia?
1. Perpaduan memori dan rasa bahagia
Nostalgia, kata Hafeez, memadukan fungsi memori dengan reward system manusia. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of Surrey dan National Trust pada 2017, saat orang menemukan memori bermakna, neuron tertentu menyala di otak kemudian memproses emosi.
Studi lain pada 2016 menemukan ingatan nostalgia bergantung pada dua hal yakni, kronologi jauh di masa lalu dan signifikansi emosional juga pribadi.
Riset tersebut melakukan pemindaian MRI dengan hasil, ketika nostalgia dipicu, otak orang yang dipindai menunjukkan aktivitas di area ingatan dan di bagian yang memberi respons atau perasaan positif.
"Aliran darah meningkat dan neurotransmitter dilepaskan ke tubuh dan aktivitas meningkat di daerah ini menghasilkan respons yang umumnya positif," kata Hafeez.
2. Jadi optimistis
Nostalgia tidak hanya menyoal kenangan masa lalu, tapi juga di masa mendatang. Studi yang terbit pada 2013 di Personality & Social Psychology Bulletin menyebut nostalgia mampu meningkatkan ketahanan dan sisi positif Anda tentang masa depan dan menimbulkan rasa percaya diri.
"Imbalan yang dikeluarkan oleh nostalgia di otak dapat menenangkan seseorang, mengurangi kecemasan dan mempengaruhi pandangan Anda," ucap Hafeez.
3. Belanja lebih banyak
"Nostalgia dapat mempengaruhi pengambilan keputusan Anda, itulah mengapa ini merupakan taktik pemasaran yang dieksploitasi," ujar Hafeez.
Bukan mengada-ada, sebab sebuah studi di Journal of Consumer Research pada 2014 menemukan saat Anda merasakan nostalgia, Anda membuat keputusan pembelian yang lebih besar. Anda menghabiskan uang lebih banyak untuk berbelanja.
4. Blok untuk perasaan negatif
Dalam riset yang diterbitkan di European Journal of Social Psychology pada 2018 menyebut di AS, nostalgia bisa membantu orang menghindari rasa bersalah atau malu terkait sejarah bangsa.
Makin banyak orang bernostalgia, makin kecil kemungkinan mereka mengungkapkan rasa bersalah tentang kejahatan atau masalah masa lalu.
"Nostalgia berfungsi sebagai semacam pertahanan terhadap perasaan buruk dan sebagai sumber daya untuk meningkatkan koherensi dan kedudukan moral kelompok," tulis peneliti dalam keterangan resmi.
5. Ubah kebiasaan
Nostalgia pun bisa mengubah pola kebiasaan Anda. Studi pada 2017 di Consumer Communication Reports menemukan nostalgia sebenarnya bisa mengubah pola kecanduan otak dan membantu orang berhenti merokok.
Ekspos iklan layanan masyarakat (ILM) yang membangkitkan nostalgia tentang kehidupan sebelum merokok membuat partisipan riset lebih termotivasi untuk berhenti dan lebih melihat negatif seputar rokok.
6. Mengurangi rasa sakit
Nostalgia, kerinduan, ternyata bisa membuat orang lebih mudah 'sembuh' dari rasa sakit.
Ringkasan studi yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology di 2020 menemukan menulis tentang memori yang membahagiakan sebenarnya meningkatkan toleransi Anda terhadap rasa sakit. Ini pun berhasil pada orang yang mengalami rasa sakit kronis.
7. Meningkatkan penerimaan rasa sedih
Harus diakui, nostalgia kadang bikin sedih. Kesedihan, kata Hafeez, umumnya tidak kronis atau depresif, tetapi ini sangat terkait dengan kemampuan orang untuk menerima waktu yang telah berlalu.