Jepang Kenalkan Internet 6G Pertama Di Dunia, 20x Lebih Cepat Dari 5G
Fri, 17 May 2024Posted by AdminKonsorsium jaringan telekomunikasi asal Jepang, yang terdiri dari Docomo, NTT Corporation, NEC Corporation, dan Fujitsu, telah mengembangkan perangkat purwarupa yang mendukung jaringan 6G. Ini merupakan perangkat 6G pertama di dunia. Dalam uji coba yang diadakan pada 11 April, perangkat tersebut berhasil mentransmisikan data hingga 100 gigabit per detik (Gbps) dalam jarak 300 kaki (sekitar 100 meter). Kecepatan ini diklaim 20 kali lebih cepat dari kecepatan internet 5G, yang menurut konsorsium Jepang tersebut mencapai maksimal 4,9 Gbps.
Dalam pengujian, konsorsium menggunakan dua jenis spektrum: 100 GHz untuk pengujian di luar ruangan (outdoor) dan 300 GHz untuk pengujian di dalam ruangan (indoor). Pengujian outdoor dilakukan dengan memisahkan perangkat 6G dan pemancar 6G sejauh sekitar 100 meter. Sementara itu, pengujian indoor menggunakan alat bantu berupa pemantul (reflector) untuk memastikan sinyal diterima dengan baik. Hasilnya, perangkat 6G ini mampu menghasilkan kecepatan internet hingga 100 Gbps dalam kedua kondisi pengujian tersebut.
Ilustrasi pengujian perangkat 6G oleh konsorsium telekomunikasi Jepang menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Namun, perlu dicatat bahwa pengujian ini belum bisa sepenuhnya merefleksikan penggunaan jaringan 6G dalam skala komersial. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan jaringan, seperti kepadatan area, hambatan fisik seperti tembok dan hujan, dan lain-lain. Dalam pengujian ini, jarak 100 meter tidak dihalangi oleh berbagai hambatan, dan hanya satu perangkat yang terhubung ke jaringan 6G. Oleh karena itu, kecepatan yang akan diperoleh pengguna ketika 6G dikomersialkan kemungkinan besar tidak akan mencapai 100 Gbps.
Sebagai perbandingan, kecepatan teoritis teknologi 5G bisa mencapai 10-20 Gbps, namun dalam penggunaan sehari-hari, terutama di Amerika Serikat untuk pengguna T-Mobile, kecepatan rata-rata 5G hanya sekitar 200 Mbps. Ini menunjukkan bahwa kecepatan 5G yang dinikmati konsumen sangat jauh dari kecepatan teoritis. Hal ini juga mungkin berlaku untuk teknologi 6G ketika mulai digunakan secara luas.