Klepon Disebut ‘Tidak Islami’, Emang Buatnya Gimana Sih?

Klepon Disebut ‘Tidak Islami’, Emang Buatnya Gimana Sih?

Wed, 22 Jul 2020Posted by Admin

Baru-baru ini Twitter dihebohkan dengan isu terkait jajanan tradisional. Yang diperbincangkan adalah klepon, sebuah camilan bulat berwarna hijau yang diselimuti oleh parutan kelapa. Camilan satu ini disebut tidak islami. Bermula dari sebuah akun yang mengunggah sebuah foto bertuliskan, "Kue klepon tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cata membeli jajanan Islami. Aneka kurma yang tersedia di toko Syariah kami". Tak jelas sumber foto tersebut dari mana, namun info yang tertulis adalah nama ‘Abu Ikhwan Aziz’.

Baca juga: Warkop Internet Gratis Bagi Siswa Tak Mampu

Foto tersebut pun memicu komentar dari netizen, mempertanyakan bagaimana camilan enak satu ini dapat disebut demikian. Walaupun viral, jangan terlebih dahulu mempercayai isu liar satu ini. Klepon telah ada di Indonesia sejak tahun 1950an. Konon, kue satu ini dikenalkan pertama kali di Pasuruan Jawa Timur sebagai menu khusus di restoran Indonesia-Belanda dan bagi etnis Tionghoa. Saat ini, klepon dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional.

Terlepas dari isu tersebut, klepon memiliki nilai moral yang berharga. Ia melambangkan kesederhanaan yang terlihat dari bahan yang digunakan. Warna hijau yang berasal dari daun suji pandan melambangkan kesejahteraan dan kesuburan.

Memiliki arti untuk mengingatkan kita akan tanah Indonesia yang subur dan ditumbuhi banyak pepohonan hijau. Ketika kita menggigitnya, akan keluar gula merah cair. Hal ini ditujukan untuk mengingatkan kita agar selalu makan dengan mulut tertutup agar sopan. Bayangkan jika memakan klepon dengan mulut terbuka, sulit bukan?

Baca juga: Marquez Mengalami High Side, Apa Sih Itu?

Proses pembuatan klepon pun mudah. Bahan dasar yang digunakan adalah 500 gr tepung ketan, 1 sdm air kapur sirih, 1 sdt garam, 100 ml endapan air suji dan 300 ml air matang. Untuk isian dalamnya tentu adalah 250 gr gula aren yang sudah disisir halus. Sebagai selimut luarnya, dibutuhkan 200 gr kelapa parut dan 1 sdt garam.

Siapkan bahan selimut luar, kukus selama 20 menit dan diniginkan. Masukkan tepung ketan dan garam lalu aduk rata, tambahkan air suji dan kapur sirih. Tuang air sedikit-sedikit sembari diaduk dan diuleni hingga kalis. Bentuk bulat-bulat, isi dengan gula aren lalu didihkan bersama air dan lembaran daun pandan. Angkat lalu gulingkan dalam lapisan selimut.