Mahasiswi Indonesia Part Time Jadi Petani Di Jepang, Gaji Sehari Rp 1,3 Juta

Mahasiswi Indonesia Part Time Jadi Petani Di Jepang, Gaji Sehari Rp 1,3 Juta

Mon, 07 Feb 2022Posted by Admin

Cerita mahasiswi asal Indonesia, Putrie Khariunnisa menjadi viral di TikTok. Dirinya memilih pekerjaan part time di sela waktu belajarnya menjadi petani.

Tak disangka, gaji petani di Jepang 10 ribu Yen atau setara Rp 1,3 juta per hari dengan hari kerja 19-24 setiap bulannya. Pekerjaan delapan jam sehari menurutnya tidak begitu melelahkan. Di Jepang, penggunaan mesin untuk meletakkan bibit sudah digunakan sejak lama.

Putrie membagikan pengalaman magang pada 2019 lalu melalui akun TikTok @heyedle miliknya. 

Kala itu, ia berkesempatan ikut program magang dari salah satu kampus negeri di Bogor, yang bekerja sama dengan perusahaan jamur di Jepang.

"Sebenarnya magangnya di perusahaan jamur bukan padi. Kalau padi itu aku nyoba part time aja dan itu 3 hari doang," kata Putrie Dilansir Tribun.

Dirinya tertarik cara menanam padi di Jepang yang sejalan dengan jurusan perkuliahannya di Agribisnis.

Media menanam padi di Jepang berbeda di Indonesia. Teknik penanaman di greenhouse akan memudahkan proses panen pada saat musim salju.

Baca Juga : Tercatat 3 Kali Dalam Sehari, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas

 

"Mereka menanam bukan di sawah tapi di greenhouse, pakai wadah beberapa lapis tanah dan bibit terus naruh di wadahnya juga pakai mesin. Jadi takarannya udah otomatis," ungkap dia.

Putrie yang memilih part time menjadi petani juga diberikan upah lembur.

"800 Yen per jam. Kalau ada lembur harian ditambah 25 persen itu maksimal satu hari 11 jam dan kalau lembur di hari libur dapet tambahan 35 persen dari gaji biasanya." jelas Putrie.

Di sela magang di perusahaan jamur, dirinya mengungkapkan gaji part-time sebagai petani sama.

"Di perusahaan jamur atau part-time jadi petani gajinya sama aja," cerita dia.

Banyak warganet yang mempertanyakan meskipun dengan gaji yang besar, biaya hidup di Jepang juga tinggi. Putrie menjelaskan bahwa dengan gaji yang didapatnya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di negeri sakura tersebut.

"Cukup banget, udah bayar rumah, makan, skin care, liburan, belanja tapi tetep bisa nabung banyak," ucap dia.

Dari cerita yang dibagikan Putrie, dirinya berpesan kepada mahasiswa lainnya untuk tidak perlu takut memilih kuliah sambil bekerja di luar negeri. Gaji yang didapatkan memang nilai tambahan bagi pekerja tapi pengalaman yang didapat tidak terbayarkan.