Masih Nunggu Izin, Token ASIX Milik Anang Bikin Rugi Investor 50 Persen

Masih Nunggu Izin, Token ASIX Milik Anang Bikin Rugi Investor 50 Persen

Fri, 11 Feb 2022Posted by Admin

Token kripto ASIX milik Anang Hermansyah justru anjlok membuat para investor merugi. Ada yang menceritakan nilai investasinya turun mencapai 50 persen dari Rp 25 juta hingga Rp 12 juta.

"Halo tolong pak Anang saya beli Rp 25 juta sekarang tinggal Rp 12 juta. Tolong kembalikan uang saya, karena sebentar lagi puasa," tulis salah satu warganet yang merugi.

Satu cerita kerugian dari pembeli kripto ASIX, muncul cerita warganet lainnya yang kehilangan nilai investasinya.

“Kemarin saya beli 50 juta sekarang sisa 20 juta. Kenapa ini?” tulis salah satu investor dalam percakapan grup.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengklarifikasi token ini masih dalam proses perizinan. Sebelumnya Bappebti sempat membuat warganet terutama para investor mengelus dada atas pernyataan bahwa token ASIX dilarang.

"Kami meluruskan hal kemarin terjadi kesalahpahaman terkait pemberitaan. Prinsipnya ASIX itu tidak dilarang masih dalam proses untuk penjualan untuk itu dalam hal ini ada itikad baik mas Anang dan mbak Ashanty nantinya (ASIX) akan didaftarkan kepada kami," lanjutnya.

 

Proses perizinan dan pendaftaran perlu ada pemenuhan 30 kriteria yang berdasarkan Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020.

Melalui akun Instagram pribadinya @ananghijau, menjelaskan saat ini ASIX masih tersedia di platform kripto asing bukan di exchanger Indonesia. ASIX dapat diakses dan dibeli melalui platform Wallet Crypto (Pancake Swap).

“ASIX token bukan dilarang diperdagangkan, namun belum bisa diperdagangkan di exchanger kripto Indonesia, karena sedang dalam proses daftar ke Bappebti, sehingga saat ini belum masuk ke daftar 229 aset kripto yang terdaftar di Indonesia," tutur Anang.

Anang mengatakan ASIX Token optimis akan diberikan perizinan oleh Bappebti. Tahap finalisasi juga sudah digapai ASIX Token yang akan didorong oleh exchanger kripto terbesar di Indonesia, Indodax.