Mematikan Video Saat Zoom & Google Meet Kurangi Kelelahan

Mematikan Video Saat Zoom & Google Meet Kurangi Kelelahan

Thu, 02 Sep 2021Posted by Admin

Untuk menunjang pekerjaan dari rumah (work from home /wfh) menggunakan video conferencing Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dan platform lainnya menjadi cara alternatif populer yang digunakan untuk melakukan rapat virtual. Akan tetapi, kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan "Zoom Fatigue" atau kondisi ketika seseorang merasa lelah dan gelisah akibat terlalu sering melakukan pertemuan virtual. Akibat dari kelelahan mengikuti rapat virtual, hal ini dapat memengaruhi performa kerja seseorang.

Penelitian bertajuk "The fatiguing effects of camera use in virtual meetings: A within-person field experiment" membawa kabar baik dimana sejumlah peneliti menemukan bahwa mematikan video saat sedang mengikuti rapat virtual ternyata bisa mengurangi tingkat kelelahan atau "Zoom Fatigue" pada seseorang. Bahkan, mematikan video saat rapat virtual juga disebutkan dapat meningkatkan keterlibatan seseorang saat rapat virtual.

Penelitian yang digagas oleh Kristen M Shockley dan beberapa peneliti lainnya ini dipublikasikan di situs American Psychological Association (APA). Kemudian hasil penelitian ini juga dibagikan oleh psikolog organisasi di Wharton School of University of Pennsylvania, Adam Grant, melalui akun Twitter-nya. “Seharusnya perusahaan atau organisasi bisa memberikan kebebasan kepada para peserta untuk mematikan kamera mereka saat mengikuti rapat virtual” ucap Grant.

Penelitian yang digunakan ini berbasis eksperimen dengan melibatkan 103 karyawan selama 19 hari. Percobaan dimulai pada setiap karyawan mencoba untuk menggunakan kamera dan mematikan kamera saat video call. Kemudian, karyawan melaporkan pengalamannya ketika mengikuti rapat virtual dengan manyalakan kamera dan saat mematikan kamera. Misalnya, apakah mereka merasa kelelahaan saat mengaktifkan/menonaktifkan kamera. Lalu, bagaimana efek menyalakan/mematikan kamera terhadap keterlibatan karyawan ketika mengikuti rapat virtual.

Hasil dari penelitian mengungkap bahwa bagi karyawan perempuan kewajiban menyalakan kamera saat rapat virtual akan membuat karyawan perempuan lebih merasa kelelahan. Skor "fatigue" atau kelelahan pada karyawan perempuan hampir menyentuh angka 3,5. Sebaliknya, skor fatigue turun di bawah angka 3, saat pekerja perempuan mematikan kamera saat rapat virtual berlangsung. Alasan yang diduga para peneliti adalah pekerja wanita ingin tampil lebih layak di depan kamera. Sehingga, ada upaya lebih besar yang harus dilakukan ketika mereka harus menyalakan kamera saat rapat virtual.

Sedangkan untuk pekerja laki-laki, mematikan kamera juga mengurangi tingkat kelelahan. Mereka akan lebih merasa ‘diawasi’ jika kamera dihidupkan tulis Shockley dkk. " Ini membuat pekerja laki-laki mencurahkan tenaga/pikiran untuk memberikan kesan diri yang baik dan fokus yang lebih tinggi lagi. Inilah yang bisa menyebabkan kelelahan," tulis para peneliti.

Eksperimen ini juga melibatkan karyawan baru. Skor "fatigue" karyawan baru hampir mencapai angka 3 saat ada keharusan menyalakan kamera. Sebaliknya, mematikan kamera saat rapat virtual membuat skor kelelahan karyawan baru juga turun di bawah skor 3. "Untuk karyawan baru, kami berpendapat mereka mungkin merasa perlu untuk menampilkan diri mereka lebih efektif dan baik lagi untuk melepaskan status pemula yang masih melekat padanya," tulis Shockley dkk.