Merinding! Kisah Seram Dibalik Sejarah Stasiun Tugu Jogjakarta

Merinding! Kisah Seram Dibalik Sejarah Stasiun Tugu Jogjakarta

Fri, 04 Mar 2022Posted by Admin

Jika mengunjungi Kota Gudeg dengan kereta api, pasti Sobat7 menginjak pertama kali di Stasiun Tugu.

Stasiun ini seakan membawa kita kembali ke era kolonial Belanda karena memang bangunan ini merupakan peninggalan Belanda.

Stasiun Tugu memiliki dua kepemilikan, yaitu jalur sisi selatan milik Nederlandsch-Indische Spoorwegmaatschappij (N.I.S) dan sisi utaranya milik Staatsspoorwegen. NIS dan SS saling berbagi tanah untuk jalur kereta api jurusan Jogja-Solo.

Stasiun Tugu Jogja bagaikan saksi bisu sejarah Indonesia dengan memberikan jejak detail bangunan, eksterior hingga interior stasiun.

Namun, stasiun yang dibangun pada tahun 1885 ini menyimpan kisah misteri dibalik keramaian kota Yogyakarta.

Menurut buku Kisah Tanah Jawa, saat stasiun ini dibangun kawasan tersebut dipenuhi pohon beringin.

 

Di pintu masuk, ada sebuah pohon beringin besar yang sangat sulit ditumbangkan.

Warga setempat menyebutnya pohon beringin Nyai Giri Kencono. Konon Nyai tersebut adalah sosok penguasa gaib yang digambarkan sebagai makhluk berkepala manusia bertubuh macan.

Pada awal pembangunan stasiun ini, konon kepala kerbau ditanam saat upacara simbolik. Percaya tak percaya, kepala dan jari manusia juga ditanam dibawah bangunan.

Menurut cerita, terdapat tiga pekerja bangunan yang “dipilih” oleh lelembut menjadi tumbal mendadak yang mengalami sakit parah dan kecelakaan kerja hingga meninggal dunia.

Demikian Stasiun Tugu yang dibangun tahun 1885 ini penuh dengan cerita misteri dan merupakan salah satu bangunan tua di Kota Gudeg ini.