Misteri Di Balik Hutan Kalimantan Dan Sumatera
Tue, 24 Sep 2019Posted by AdminKebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan kian memburuk. Per 20 September 2019, ditemukan adanya total 5.086 titik api. Titik api di Riau pun melonjak dari 14 titik ke angka 187 dan di Sumatera Selatan dari 194 titik menjadi 532 titik.
Uniknya, saat proses pemadaman ditemukan mayat ular raksasa yang diyakini sebagai penunggu hutan. penemuan ini kemudian dikaitkan oleh masyarakat ke beberapa mitos mistis mengenai penunggu hutan. Hal ini tentu tidak mengherankan karena Indonesia masih amat kental dengan isu misteri dan hutan rimba terkenal akan sifatnya yang misterius. Sebenarnya, ada berapa banyak mitos yang ada di Hutan Sumatera dan Kalimantan?
Hutan Sumatera
Hutan Sumatera terkenal dengan adanya mitos orang pendek. Orang pendek ini dipercaya sebagai Orang Sumatera asli yang tersingkir akibat kelompok Melayu muda yang datang. Mereka hidup di dalam-dalam hutan dan tak jarang memperlihatkan diri. Di Riau, biasanya ia dikenal sebagai leco. Sedangkan di Sumatera Barat ia dikenal dengan sebutan bigau.
Leco diyakini sebagai manusia setengah makhluk halus dan ada pula yang percaya bahwa ia adalah hewan. Penelitian pernah dilakukan kepadanya dan ditemukan adanya anak leco dengan tinggi hanya 42 cm. Sedangkan bigau, menurut cerita wujudnya mirip dengan monyet dan berambut panjang. Posisi kakinya terbalik dengan tumit di depan dan mampu berlari dengan amat cepat. Kedua makhluk ini dipercaya dapat mendatangkan kesaktian jika kita mendatanginya.
Ada pula orang bunian yang tinggal di Riau. Ia pernah ditemukan di Desa Lubuk Besar ketika sedang ada pemadaman kebakaran hutan. Konon menurut kisahnya, prose pemadaman tersebut terbilang amat cepat dengan hanya ada 11 orang yang terjun ke lapangan. Menurut orang yang memiliki kemampuan indra ke-6, ke 11 orang ini dibantu oleh orang bunian. Mereka hanya akan menunjukkan dirinya ke beberapa orang yang mereka inginkan. Hampir seluruh orang yang pernah melihat mereka tidak pernah kembali, atau bahkan kembali dengan keadaan mental yang tidak sama.
Hutan Kalimantan
Kalimantan menyimpan lebih banyak kisah misteri makhluk yang hidup di dalam hutan. dimulai dari siluman mariban. Ia memiliki bulu yang amat lebat dan dipercaya biasa menculik manusia untuk diminum darahnya. Ia tinggal di pedalaman hutan dan seringkali diburu untuk kebutuhan mistis. Ia diburu atas bulunya yang konon cerita mampu memberikan kekuatan. Namun, siapapun yang memiliki bulu siluman mariban¸dipercaya akan memiliki sifat yang sama yaitu emosional dan suka berbuat ulah.
Selanjutnya ada orang boentoet. Mereka diyakini sebagai suku kanibal di pedalaman Kalimantan. Mereka memiliki ekor sepanjang 5 sampai 10 meter dan dipimpin oleh kepala suku. Konon, sang kepala suku memiliki rupa yang seram dengan rambut dan mata yang berwarna putih. Dulu, Carl Bock, seorang pelancong asal Norwegia sempat memburu suku ini namun tidak menemukan hasil. Semua hasil penelitiannya ia tuangkan dalam buku The Head-Hunter of Borneo.
Terakhir adalah belau. Ia hidup di pedalaman Kalimantan Timur. Ia memang bukanlah pemangsa manusia, namun ia memiliki sifat yang amat jail. Tak sedikit korban kejailan belau. Ia gemar mengganggu dan menyesatkan manusia di dalam hutan. Rupanya kecil seperti anak berusia 5 tahun dengan wajah seperti orang berumur dan rambut berwarna merah. Ia gemar bermain di sekitar sungai untuk mencari ikan. Ia amat jahil, jika melihat manusia tersesat, ia akan semakin menyesatkan mereka dengan pura-pura memanggil agar mereka mengikuti arah suaranya dan kian masuk ke dalam hutan.
Spotlite tayang setiap Senin sampai Jumat pukul 09.30 WIB.