Muncul Petisi Kembalikan WFH Karena Lebih Macet Dan Berpolusi

Muncul Petisi Kembalikan WFH Karena Lebih Macet Dan Berpolusi

Wed, 04 Jan 2023Posted by Admin

Sudah belasan ribu orang mendukung petisi mengenai desakan untuk mengembalikan kebijakan work from home (WFH). Hal tersebut dilakukan karena WFO berdampak pada kemacetan dan polusi sehingga menjadi tidak produktif.

Petisi ini muncul di laman change.org dan hingga Rabu (4/1) sudah ditandatangani oleh lebih dari 12.000 orang. Diketahui petisi ini dibuat oleh salah satu akun bernama Riwaty Sidabutar.

"Dua tahun bisa kerja dari rumah, ketika harus ke kantor lagi rasanya malah bikin tambah stress," tulis akun tersebut dalam petisi.

Dalam petisi tersebut, pembuat petisi mengungkapkan jarak rumahnya dengan kantor sekitar 20 km. Kemudian, jika dihitung jarak pulang pergi akan menempuh sekitar 40 km. Lebih lanjut ia menyebut bahwa banyak orang yang juga mengalami kondisi sama dengannya.

Selain itu, jika dalam satu hari tersebut hujan. Maka, pasti akan mengakibatkan kemacetan yang panjang dan cukup lama. Meskipun menggunakan sepeda motor, tetap menempuh waktu satu jam.

"WFO (work from office) juga belum tentu membuat kita lebih produktif. Karena lamanya perjalanan, saya malah jadi lebih lelah, dan hasil pekerjaan tidak sebagus ketika saya bekerja dari rumah. Di rumah, saya merasa lebih percaya diri, lebih aman, dan juga merasa lebih nyaman," pungkasnya.

"Oleh karena itu, saya ingin meminta agar aturan wajib WFO 100% dikaji kembali. Sebagai pekerja, ada baiknya jika kita juga diberikan pilihan untuk dapat kerja dari rumah," tambahnya.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sempat menyarankan masyarakat untuk kembali bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk menghindari kemacetan lalu lintas jika kondisi cuaca  sedang buruk disertai hujan lebat.

Selain itu, Heru juga menginstruksikan anggotanya untuk ‘update’ mengenai informasi titik rawan kemacetan jika terjadi hujan lebat.

"Memberikan info bahwa titik rawan kemacetan, diberi info sehingga masyarakat pengguna lalin bisa memilih jalur, bisa memilih, mungkin bisa WFH," ucap Heru, Senin (24/10), dilansir dari CNNIndonesia.