Pakar: Banyak Pentunjuk, Virus Covid-19 Buatan Manusia!
Mon, 05 Dec 2022Posted by AdminSalah seorang ilmuwan yang bekerja di laboratorium penelitian China membuat pernyataan kontroversial mengenai virus Covid-19. Ilmuwan tersebut mengungkapkan bahwa Covid-19 adalah virus buatan dari manusia yang bocor di fasilitas laboratorium tersebut.
Epidemiolog Andrew Huff menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 itu bocor berasal dari Institut Virologi Wuhan. Setelah muncul informasi mengenai kebocoran virus tersebut, terjadi perdebatan sengit antara laboratorium dengan pejabat pemerintah China seperti yang dilaporkan oleh The Sun Sabtu (03/12).
Lebih lanjut Huff, mengungkapkan dalam buku barunya, 'The Truth About Wuhan', bahwa pandemi merupakan hasil pendanaan virus corona yang dilakukan oleh pemerintah AS China. Selanjutnya, ia mengatakan kebocoran virus COVID-19 terjadi karena lemahnya keamanan di China saat melakukan eksperimen.
"Laboratorium asing tidak memiliki langkah-langkah kontrol yang memadai untuk memastikan biosafety, biosecurity, dan manajemen risiko yang tepat," tulis Huff dalam bukunya.
"Pada akhirnya mengakibatkan kebocoran laboratorium di Institut Virologi Wuhan," tambahnya.
Pandemi sudah hampir tiga tahun dan makin banyak bukti yang menunjukkan virus tersebut bocor dari laboratorium. Sejumlah ilmuwan percaya percaya virus dapat menyebar melalui peneliti yang terinfeksi atau pengelolaan limbah yang kurang pas dari fasilitas tersebut.
Huff diketahui adalah mantan wakil presiden organisasi nirlaba berbasis di New York yang khusus mempelajari penyakit menular, Ecohealth Alliance yang telah menjalin hubungan dekat dengan laboratorium Wuhan. Sudah lebih dari satu dekade, kelompok tersebut mempelajari virus Corona yang berbeda pada kelelawar dan didanai oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH).
Huff mengungkapkan dalam di organisasi tersebut ia membantu laboratorium Wuhan menyusun 'metode terbaik yang ada untuk merekayasa virus corona kelelawar untuk menyerang spesies lain' selama bertahun-tahun. Kemudian, ia menyalahkan Pemerintah AS karena telah mentransfer bioteknologi berbahaya ke China.
"Saya takut dengan apa yang saya lihat karena kami (AS) baru saja memberi mereka (China) teknologi bioweapon," ucap Huff.